PALU, LPMQALAMUN.com- Wakil Rektor (WAREK) III Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, tak akan mengeluarkan surat edaran untuk mahasiswa terkait kepastian libur semester genap tahun akademik 2021-2022.
Libur semester kuliah terjadi apabila semua mata kuliah sudah selesai dalam satu semester dan dirancang dalam kalender akademik.
Kalender akademik adalah keseluruhan penyelenggaraan kegiatan proses pembelajaran yang disusun oleh universitas dalam satu tahun akademik. Tahun ajaran baru dimulai pada semester ganjil, diikuti dengan semester genap pada tahun berikutnya.
Mohamad Idhan selaku WAREK III Bidang Kemahasiswaan mengeluarkan pernyataan bahwasanya libur semester genap tahun ini bergantung pada mahasiswa yang telah menyelesaikan Ujian Akhir Semester (UAS) di seluruh mata kuliah yang ada.
Beliau mengungkapkan tidak perlu memberikan surat edaran tentang kepastian libur semester.
“Kalau sudah UAS berarti sudah libur,“ ungkapnya. Saat ditemui di gedung rektorat pada hari kamis, (14/07/2022).
Untuk libur semester genap ini kampus tidak mengeluarkan surat edaran, karena sudah tercantum di kalender akademik.
“Tidak perlu ada edaran lagi,” tambahnya.
WAREK III juga menyarankan untuk mahasiswa(i) agar mengecek kalender akademik dari semester genap ke ganjil supaya dapat mengetahui berapa lama waktu mahasiswa(i) libur, dan kapan mulai masuk perkuliahan tanpa perlu memberikan surat edaran tentang kepastian libur semester.
“Saya kira kalender akademik sudah disebarkan, jadi silakan cek biar tahu kapan batas liburnya dan kapan mulai masuk perkuliahan,” ujarnya.
Beda lagi halnya dengan Abidin Djafar selaku WAREK I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, beliau menjelaskan dan membantah beberapa kali persoalan libur kampus setelah UAS dengan kalimat “Tidak ada libur”, (Selasa, 19/07/2022).
“Jadi begini, gerakan aktivitas di kampus itu berbasis kalender akademik dan sudah ada jadwalnya. Nah, di kalender akademik itu tidak ada libur, cuma kita lagi menyusun jadwal untuk berikutnya,” ujarnya.
Ia juga mengatakan sebaiknya mahasiswa tetap datang ke kampus untuk mengunjungi perpustakaan ataupun menggunakan waktunya dengan melakukan berbagai kursus sambil menunggu jadwal baru keluar.
“Gunakanlah waktu luang itu untuk ekstra kursus Bahasa Inggris, Bahasa Arab, atau membaca di perpustakaan,” sarannya.
Tidak hanya itu, Abidin juga beranggapan bahwasanya libur merupakan tradisi yang tidak baik.
“Hanya saja hal ini, jadi tradisi jelek saya kira, ya,” anggapnya.
“Mahasiswa itu kalau tidak kuliah lagi langsung pulang kampung. Padahal ini kesempatan untuk kursus atau apalah, ini tidak ada,” tambahnya.
Selain membahas persoalan libur, keduanya menginfokan bahwa kuliah umum semester ganjil di mulai pada tanggal 1 September 2022.
Terakhir, Abidin Djafar selaku Wakil Rektor I ini berharap kepada mahasiswa yang memilih pulang kampung bahwa ini adalah bulan kesempatan menambah kualitas diri.
“Harapan saya, sebenarnya digunakan waktu ini bagaimana mahasiswa lama untuk mengkualitaskan dirinya dengan berbagai macam cara, ada yang kursus, ada yang diskusi, atau membaca buku di perpustakaan. Yaa, tetapi bagi yang mau pulang kampung silakan, itu tidak ada perintah dari kampus hanya memang kalender kampus, kan, memang tidak kuliah,” katanya.
Wartawan : Wry