SIGI, LPMQALAMUN.com – Senat Mahasiswa (SEMA) serta Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), bersatu menyuarakan aspirasi mahasiswa melalui mimbar bebas di kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu. Kamis, (11/05/2023).
Kegiatan Mimbar bebas yang dilaksanakan SEMA-DEMA FTIK tersebut bertempatkan di halaman gedung A-B Kampus II UIN Datokarama Palu, pada pukul 10.00 WITA. Kegiatan ini selain melibatkan organisasi SEMA-DEMA, melibatkan pula UKM setataran FTIK dan juga seluruh mahasiswa se-FTIK, hal ini terlihat dari berbagai mahasiswa yang begantian memberikan orasinya. Seruan ini bagi mahasiswa FTIK adalah jalan untuk menyampaikan aspirasinya kepada pihak birokrasi, dalam aksi “Menolak Diam Demi Kampus II yang Lebih Baik.” Ketentuan tentang mimbar bebas sendiri sebenarnya telah diatur dalam undang-undang Republik Indonesia No. 9 tahun 1998 yaitu undang-undang tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat.
Terkait hal itu, Mohammad Syawal selaku ketua DEMA FTIK memaparkan bahwa Mimbar Bebas kali ini diadakan karena dilatarbelakangi beberapa hal yaitu:
1. Beberapa bulan yang lalu Ketua Lembaga SEMA-DEMA sudah menyediakan link aspirasi untuk mahasiswa, tetapi melihat hasil sedikit sekali, hanya sekitar 10 orang yang mengisi.
2. Supaya teman-teman FTIK bisa melihat pergerakan mahasiswa, karena dengan adanya mimbar bebas ini sebagai bentuk pencerdasan untuk mahasiswa yang nantinya kita bisa memanggil mereka untuk melakukan unjuk rasa di kampus I, agar mereka sudah paham dan bisa melaksanakan dengan baik.
3. Mimbar bebas ini sangat penting sebagai pencerdasan bagi mahasiswa yang mungkin tidak pro atau masa bodoh terhadap isu-isu yang ada di fakultas atau kampus. Supaya isu-isu dapat dipahami oleh mahasiswa.
Adapun tanggapan lainnya disampaikan oleh Reski Budiman selaku Ketua SEMA FTIK bahwa Mimbar Bebas sengaja diadakan karena berbagai keluhan mahasiswa tentang minimnya fasilitas kampus.
“Fasilitas kampus belum layak untuk dikatakan memadai bagi mahasiswa, banyak kelas yang kursinya tidak terisi pas sehingga menghambat pembelajaran untuk mahasiswa,” jelasnya.
Selain itu, posisi bus kampus yang sampai saat ini belum beroperasi, padahal pihak birokrat menjanjikan bus kampus akan beroperasi pada tahun 2023 karena anggarannya yang tersedia pada tahun ini.
“Di tahun kemarin kita dijanjikan bus kampus yang akan beroperasi di tahun ini,” ungkapnya.
Terakhir Ia berharap agar pihak pimpinan baik Fakultas maupun Universitas dapat melirik mahasiswa FTIK dari keluhan dan aspirasi yang telah disampaikan melalui Mimbar Bebas tersebut.
“Sebagaimana sering kita dengar bahwa Fakultas kita adalah anak tiri dari Fakultas-fakultas yang lain, semoga pihak pimpinan dapat mendengarkan aspirasi kami melalui mimbar bebas ini,” harapnya.
Wartawan: Maha, Ndhy