Home KAMPUS Maraknya Kasus Pelecehan di Lingkungan Kampus, Ketua Satgas PPKS UIN Datokarama Palu...

Maraknya Kasus Pelecehan di Lingkungan Kampus, Ketua Satgas PPKS UIN Datokarama Palu Buka Suara

238
0

PALU, LPMQALAMUN.com – Kasus pelecehan di lingkungan Kampus UIN Datokarama Palu tengah marak terjadi sehingga menimbulkan tanya besar, bagaimana kinerja dari Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di UIN Datokarama Palu.

Sebelumnya Wakil Rektor (Warek) III UIN Datokarama Palu, Dr. H. Faisal Attamimi, S.Ag., M.Fil.I mengatakan bahwa, Satgas PPKS telah lama dibentuk.

“Sebetulnya sudah lama dibentuk, hanya saja saya kurang tau kapan pastinya dibentuk. Adapun dengan seiring perubahan Rektor maka pengurusnya kami perbarui lagi,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, pada Selasa (25/06/2024).

Di sisi lain, Ketua Satgas PPKS UIN Datokarama Palu, Gusnarib menuturkan bahwa, Satgas PPKS memiliki mekanisme yang jelas untuk menangani laporan pelecehan seksual.

“Prosesnya dimulai dari pelaporan yang dapat dilakukan kapanpun dan di manapun, kami siap menangani kasus pelecehan jika ada yang melapor,” tuturnya.

“Kami juga siap memfasilitasi dan mendampingi mereka, siapapun yang merasa mengalami ketertindasan di kampus ini,” tambahnya.

Adapun hambatan Satgas PPKS dalam menangani kasus pelecehan seksual, yakni pelaporan mahasiswa sangat kurang.

“Terkadang muncul ketika sudah ada yang berkoar-koar di luar kampus, padahal kita punya satgas sendiri untuk menangani kasus-kasus seperti itu,” ujarnya.

Selain itu, tantangan yang dihadapi oleh Satgas PPKS sebagaimana yang diungkapkan oleh Gusnarib adalah minimnya bukti fisik dalam menangani suatu kasus, namun mereka berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat kampus tentang pentingnya melaporkan kasus pelecehan seksual.

“Kami berupaya melakukan sosialisasi terutama di kegiatan, seperti PBAK, KKN dan PPL kami sosialisasikan tentang pelaksanaan dan pendampingan terhadap kekerasan yang dialami masyarakat kampus. Kami juga sudah mensosialisasikan ke pimpinan tapi belum masif di mahasiswa, saya tidak tega mengatakan bahwa, kami kekurangan dana sehingga kurang masif melakukan sosialisasi ke mahasiswa,” ungakpnya.

Selanjutnya, Gusnarib menyebutkan bahwa, mereka berkolaborasi dengan berbagai lembaga Kemahasiswaan di UIN Datokarama Palu untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual, selain itu menjadikan salah satu mata kuliah yang berkaitan dengan sensitif gender sebagai bentuk antisipasi terhadap masalah tersebut.

“Kami juga melibatkan mahasiswa, karena sesuai aturan jadi kami mengambil Ketua Dema dan Ketua Manpa untuk masuk dalam struktur dan ke depannya mungkin bisa bertambah tergantung dari masukan-masukan yang diberikan UKM dan OKM,” sebutnya.

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, namun kasus pelecehan masih sering terjadi di lingkungan kampus, Gusnarib menegaskan bahwa, kesadaran moral individu masih sangat kurang.

“Kembali lagi pada individu masing-masing, sekuat apapun kita meneriakkan aturan ini kalau individunya masih belum memiliki kesadaran moral, dedikasi dan inisiatif memperbaiki diri maka itu sangatlah sulit,” tegasnya.

Terakhir, ia berharap agar kasus seperti ini bisa berkurang dan dosen berhasil mencerdaskan para mahasiswa yang berkuliah di kampus ini sehingga memiliki kesadaran moral, mampu menata diri dan kembali ke jalan yang benar sehingga dapat menciptakan kedamaian di lingkungan kampus.

Wartawan : Garvita

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here