Oleh: Zervina Rezkya
Pengurus LPM Qalamun
Segelintir rasa bersalah
Yang selalu menghantuiku di setiap waktu
Berharap rasa itu akan hilang seiringnya waktu berjalan
Orang bilang waktu menyembuhkan semua luka
Dan suatu hari rasa sakit itu akan mereda dengan sendirinya
Tetapi kenapa diriku belum bisa lupa akan semua rasa itu?
Kurasa mereka semua berbohong kepadaku
Hari, bulan dan tahun berlalu tanpamu,
Kekosongan yang kurasakan sekarang
begitu suram dan mengerikan
Rasa takut yang selalu ada
Semua orang terasa menakutkan semenjak hari itu
Semuanya seperti memakai topeng mengerikan
Entah mengapa aku tidak bisa mempercayai mereka
Kamu bilang semuanya akan baik-baik saja
Tatapanmu yang sayu untuk terakhir kalinya
Senyumanmu yang masih terlintas jelas di benakku
Semua itu selalu kurindukan dan abadi
Semuanya terasa hampa dan tidak baik-baik saja
Tidak ada lagi canda tawa di rumah mewah
Dan rumah itu sekarang sudah tidak berpenghuni penuh seperti dulu
Kamu pasti melihatku dari ataskan?
Aku berharap kamu selalu mengawasiku di bumi kecil ini
Apakah di sana terlihat menyenangkan?
Sepertinya menyenangkan sehingga kamu tidak pernah singgah di mimpiku
Banyak doa yang aku kirimkan
Semoga kamu menerimanya dengan baik yaa
Banyak ucapan terima kasih dan maaf yang belum sempat aku utarakan saat kamu ada di bumi
Terima kasih dan maaf yaa
Terima kasih telah merawatku selama bertahun-tahun
Terima kasih telah memberikan kasih sayang yang membuat anak-anakmu iri kepadaku
Terima kasih telah mendengarkan semua cerita konyolku dulu
Dan maaf aku masih menjadi gadis kecil yang meneteskan air mata saat merindukanmu
Andaikan kamu masih di sini
Apakah kamu akan bangga kepadaku?
Pasti kamu bangga karena melihatku bisa bertahan sejauh ini kan?
Aku merindukan semua tentangmu
Aku rindu usapan lembut tanganmu di kepalaku
Aku rindu masakan sederhanamu, apalagi sayur kangkung tumis khas buatanmu
Aku rindu teriakanmu saat membangunkanku untuk bergegas sholat subuh dan pergi ke sekolah
Tetapi gadis sekolah itu sekarang sudah jadi gadis yang berkuliah meninggalkan rumah
Jika Tuhan memberikan waktu untuk kamu bertamu
Aku ingin melihat wajahmu sekali lagi
Dan memelukmu dengan usapan lembutmu di kepalaku dengan waktu yang lama