Home CERPEN Mirage of Love

Mirage of Love

18
0

Oleh: Usfadia
Wartawan LPM Qalamun

Di balik senyum yang selalu mengembang, tersimpan luka yang begitu dalam. Anya, gadis dengan mata bak kolam teduh, menyimpan rahasia kelam di balik dinding rumahnya. Siksaan batin dan fisik menjadi santapan sehari-harinya, namun ia tetap teguh, menyebarkan cahaya kehangatan kepada siapa pun yang ia temui. Ia percaya, kebaikan adalah pelita yang menerangi jalannya yang gelap.

Suatu hari, bagai mentari yang menerobos awan kelabu, hadirlah seorang pria bernama Damar. Ia tampan, memesona, terkenal sebagai lelaki hidung belang karena memikat banyak wanita. Namun, ada sesuatu yang berbeda dalam tatapan Damar saat memandang Anya. Ia terpesona oleh cahaya yang terpancar dari Anya. Cahaya yang begitu kontras dengan kegelapan yang ia sembunyikan. Ia terobsesi, tergila-gila pada Anya, yang selalu berusaha menyembunyikan luka di balik senyumnya.

Damar memburu Anya dengan segala pesonanya. Ia membawanya ke dunia yang penuh warna, menari di bawah taburan bintang, berbisik kata-kata manis yang mampu mencairkan es di hati Anya yang beku. Anya pun luluh, merasakan sentuhan cinta yang selama ini ia rindukan. Ia membiarkan dirinya tenggelam dalam pesona Damar, melupakan sejenak penderitaan yang ia alami di rumah. Namun, ia tetap waspada, menyimpan hati-hati agar tidak terluka lagi.

Namun, cinta Damar bagai fatamorgana. Ia memang terobsesi pada Anya, tetapi obsesinya itu tidak cukup kuat untuk mengalahkan sifatnya yang suka berpetualang. Ia tetap menjalin hubungan dengan wanita lain, meskipun hatinya terpaut pada Anya. Anya menyadari hal itu, namun ia memilih untuk tetap bertahan, berharap Damar suatu hari akan berubah.

Pada akhirnya, Damar menikahi wanita lain. Wanita yang mampu memberikannya status dan kekayaan. Anya hancur, hatinya remuk bagai kaca yang jatuh ke lantai. Ia telah memberikan seluruh hatinya, namun hanya menerima luka yang lebih dalam. Senyum yang selalu menghiasi wajahnya kini sirna, digantikan oleh air mata yang tak pernah berhenti mengalir. Cahaya dalam matanya pun meredup, bagai lilin yang hampir padam.

Anya sendirian, terjebak dalam kegelapan yang lebih pekat dari sebelumnya. Ia menyadari, kebaikannya tak mampu mengubah sifat Damar yang tak pernah berubah. Ia terhempas ke jurang keputusasaan, namun ia tetap teguh berdiri, meskipun luka di hatinya tak akan pernah sembuh. Ia telah kehilangan cinta, tetapi ia tetap berpegang teguh pada kebaikannya, berharap suatu hari nanti ia akan menemukan cinta yang tulus dan abadi. Cinta yang mampu membalut luka-lukanya yang menganga. Namun, harapan itu terasa begitu jauh, bagai bintang yang tak terjangkau.

Previous articleAku
Next articleLelaki yang Menyimpan Luka

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here