Home PUISI Pupus

Pupus

30
0

Oleh: Rifky Ramadhan Sabi
Wartawan LPM Qalamun

Kadang, keinginan berjalan pincang,
tak semulus yang kita bayangkan.
Kadang, rencana runtuh begitu saja,
seperti hujan jatuh tanpa tanda.

Berharap pada siapa? Manusia?
Itulah jalan tercepat menuju patah hati.
Pelan, sangat pelan,
kereta ini melaju tak menunggu.

Waktu diam-diam berubah,
tawa dan canda hangat pun memudar,
berganti angan yang kosong
dan langkah yang terburu-buru.

Mengenalimu saja masih jalan yang tergantung,
berharap apalagi?
Semua telah kosong,
semua telah pupus,
semua telah selesai.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here