Home CERPEN Kisah Anak Yatim Piatu Berkuliah Sambil Kerja

Kisah Anak Yatim Piatu Berkuliah Sambil Kerja

20
0

Nama: Muh. Ezwansyah Lapato
Jurusan: Sejarah Peradaban Islam
Semester: I

Pada malam hari di tengah derasnya hujan, ad seorang anak yatim piatu yang bernama Mario termenung memikirkan tentang kuliahnya.

Kepulangan Mario dari kampus, hal yang sama menyelimuti pikirannya apa yang harus dia buat agar ia bisa menyelesaikan masalah tentang biaya kuliahnya, dan tak lama Mario pun terlelap.

Suara adzan Maghrib berkumandang di mesjid terdekat, dan ia pergi menunaikan shalat, setelah itu dia berdoa “Ya Allah jika cobaanmu ini hanya aku yang sanggup maka tunjukkanlah jalanmu atas ridhomu sendiri, sesungguhnya aku ikhlas ya Allah”.

Sepulangnya dari mesjid, ia mengerjakan tugas kuliah yang di berikan seorang dosen tanpa sadar hingga ia terlelap.

Esok haripun tiba, Mario pergi ke kampus mengendarai motor, sepanjang perjalanan Mario terus memikirkan orang tuanya yang dulu selalu memanjakan dan selalu ada kepada dirinya, tanpa sadar tibalah ia di kampus.

Jam masuk pun tiba, sebelum memulai materi dosen terlebih dahulu memberikan motivasi kepada mahasiswanya, Ia berkata “Kehidupan yang mudah kadangkala diawali dengan waktu penuh kesusahan. Tetaplah bersemangat menjalani hari-harimu”.

Dan pada saat itu Mario berpikir “ada betulnya juga”, hingga jam mata kuliah telah habis.

Sepanjang jalan pulang ia terus memikirkan kata motivasi dari dosen tersebut, tibalah Mario di rumah dan pikirannya tetap sama memikirkan hal tersebut.

Di tempat tidur Mario beristirahat dan mulai melamun, apa yang harus dia buat agar bisa menyelesaikan masalah ini, lama kelamaan dia memikirkan ide “bagaimana kalau aku jualan gorengan dengan es di kampus boleh juga tuh”

Setelah shalat ashar mario membeli semua bahan bahan yang akan dia pakai nanti, Mario mencatat semua apa saja keperluan yang akan ia beli di pasar nanti

Pada malam hari Mario telah membuat gorengan itu dan tak lupa Mario menonton tutorial agar tidak ada yang salah, setelah semuanya habis, badannya terasa lelah kepalanya baru menyentuh bantal langsung ketiduran.

Tak di rasa pagi haripun tiba Mario telah bersemangat untuk ke kampus dan menjual semua dagangannya hari ini, sebelum berangkat dia berdoa semoga dengan cara ini dia bisa merubah hidupnya.

Sesampainya di kampus, Mario menitipkan gorengan itu kepada ibu yang menjual juga di kantin karena jam kuliahnya telah masuk.

“Buk bolehkah aku menitip gorengan dan juga termos es ini di kantinmu karena dosen di kelas udah masuk”. Kata Mario dengan sdikit malu dan takut.

Tidak di sangka ternyata hati ibu itu langsung tersentuh dan sedih, ” titip di sini saja nak, nanti ibu jagain semoga sampai habis” Kata ibu kantin itu.

“Wahh… Makasih banyak yah buk.. semoga jualan ibu dan jualanku laris semua” Ucap Mario dan ibu itu tersenyum, lalu Mario pergi ke kelas.

Sepeninggalan Mario ke kelas, warung ibu Vita tiba2 ramai, ibu Vita sempat bicara dalam hati “Ya Allah sesungguhnya engkau maha mendengar dan maha baik”. ibu Vita langsung dengan semangat mengerjakannya semua.

Mario pun tiba, betapa kagetnya dia melihat semua jualannya telah habis. “Buk.. apakah ini betul semua jualannya habis” kata mario.

“Iyah nak, sepeninggalan kamu tadi ke kelas Alhamdulillah banyak yang beli, doa kamu telah di dengar sang maha agung” jelas ibu Vita. “Alhamdulillah ya Allah makasih banyak ya buk” balas Mario, sedangkan ibu Vita hanya tersenyum.

Dan akhirnya setiap harinya dia berjualan dengan ibu Vita, sampai sampai ibu Vita sudah menganggapny seperti anak sendiri, dan juga Mario ada yang dia sisipkan sedikit demi sedikit untuk membayar biaya UKT kuliahnya

Previous articleHujan di Balik Jendela
Next articleMelophile

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here