Nama : Zervina Rezkya
Jurusan : Hukum Keluarga
Semester : II
Beberapa orang mungkin terbiasa dengan perpisahan, dan aku salah satunya. Setiap orang pasti butuh tempat pulang, dan aku salah satunya, tetapi kenapa tempat pulangku terlalu jauh?
Sebuah tempat pulang yang berbentuk rumah, dimana pasti terdapat anggota keluarga yang saling melengkapi, tetapi kenapa rumahku tidak seperti itu?
Setiap orang pasti menginginkan rumah, yang dianggap seperti tempat pulang sesungguhnya, tapi kenapa rasanya susah sekali?
Akankah aku dapat merasakan rumah impianku? Akankah tuhan menjawab setiap doaku mengenai tempat pulang yang terisi dengan canda tawa ayah dan ibu?
Sambutan hangat seusai beraktivitas diluar rumah sangat diinginkan setiap anak bukan? tetapi kenapa aku sangat susah mendapatkannya?
Tuhan apakah kau mendengarkan doaku? Belasan tahun aku berdoa untuk rumah itu lagi. tapi, kenapa sampai sekarang rumah itu seperti abu-abu di penglihatanku?
Belasan tahun yang cukup lama menunggu sebuah harapan untuk sebuah rumah yang mungkin terlalu jauh untuk digapai.
Jika ada kehidupan selanjutnya, apakah aku bisa mengharapkan sebuah rumah yang berbentuk keluarga yang utuh?
Sebuah rumah yang dipenuhi kebahagiaan tanpa di kelilingi orang yang ingin menghancurkan rumah itu lagi. Akankah aku bisa mendapatkan rumah itu di kehidupan selanjutnya tuhan?