Home KAMPUS Dosen Hobi Request Bingkisan kepada Mahasiswa, Dekan FTIK : Mahasiswa Dilarang Membawa...

Dosen Hobi Request Bingkisan kepada Mahasiswa, Dekan FTIK : Mahasiswa Dilarang Membawa Bingkisan Saat Ujian

190
0

SIGI, LPMQALAMUN.com – Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Datokarama Palu, Saepudin Mashuri, S.Ag., M.Pd.I menegaskan agar mahasiswa tidak lagi membawa bingkisan atau parcel saat melaksanakan ujian Proposal maupun Skripsi.

Sebagaimana diketahui bersama, pemberian parcel kepada dosen penguji sekan telah membudaya dan sangat melekat di lingkungan kampus, FTIK menjadi salah satunya. Rutinitas ini terus berlanjut hingga terdapat sebagian penguji yang me-request isi parcel sesuka hati, tentu hal itu memberatkan mahasiswa khususnya mereka yang berlatar belakang ekonomi lemah.

Merespon hal tersebut, Dekan FTIK UIN Datokarama Palu, Saepudin mengiyakan kalau budaya tersebut cukup memberatkan mahasiswa terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang tertunda jadwal ujiannya, hanya karena kekurangan biaya untuk menyiapkan parcel.

“Mahasiswa tidak ujian hanya karena tidak menyiapkan bingkisan, ada yang dibayarkan dosennya, ada dosen yang request bingkisan. Bagi yang kaya itu bingkisan bagus, sementara yang miskin tidak bisa menyiapkan bingkisan, itu kan tidak adil hanya karena tidak ada parcel tidak jadi ujian,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, pada Kamis (13/06/2024).

Adapun tindakan yang dilakukan dalam menanggapi masalah tersebut, Saepudin memberikan kebijakan berupa larangan keras bagi mahasiswa yang membawa parcel saat ujian proposal maupun skripsi, hal ini dapat dilihat melalui surat edaran pada 10 Juni 2024.

Dalam surat edaran tersebut, diterangkan bahwa mahasiswa boleh membawa nasi dan minuman dengan catatan semampunya untuk menjaga kesetaraan dan keadilan. Di mana hal ini kembali ditegaskan oleh Saepudin dalam wawancaranya bahwa, jika terdapat oknum silahkan dilaporkan.

“Tidak boleh ada dosen-dosen yang me-request, kalau ada laporkan! ‘kan kalian tau juga dosennya,” tegasnya.

“Jika ada mahasiswa yang melanggar dengan membawa parcel saat ujian, maka ujian proposal atau skripsinya akan ditunda, karena itu pelanggaran,” tambahnya.

Terakhir, ia menginginkan agar penerapan aturan ini dapat meringankan seluruh mahasiswa FTIK yang akan melaksanakan ujian. Selain itu, mengatasi para penguji yang sering me-request parcel dan makanan kepada peserta ujian.

Wartawan : Maha

Previous articleBuka Pendaftaran KKN Nusantara Moderasi Beragama, Ketua LP2M : Living Cost Tidak Ditanggung oleh Panitia KKN
Next articleUKM MANPA UIN Datokarama Palu Genap 22 Tahun, Perkuat Komitmen Perangi Narkoba dan HIV/AIDS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here