PALU, LPMQALAMUN.com – Aliansi Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Datokarama Palu menggelar aksi demonstrasi, pada Senin (09/09/2024) di depan Gedung Rektorat Kampus I UIN Datokarama Palu, Jalan Diponegoro, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Datokarama Palu, Moh. Syawal mengungkapkan bahwa, aksi ini di latar belakangi oleh mahasiswa FTIK yang merasa didiskriminasi oleh salah satu pihak umum ketika ingin melakukan peminjaman gedung di kampus I.
“Ketika melakukan peminjaman gedung dipersulit bagi mahasiswa yang ada di kampus II dan akhirnya pada hari kamis kemarin mereka ke pihak umum dan malah dilontarkan bahasa seperti ini, ‘kenapa kalian tidak buat kegiatan di kampusmu saja?’ Itu terjadi dengan kawan-kawan HMPS PAI,” ungkapnya.
Selain itu, tuntutan lainnya terkait fasilitas sesuai dengan pernyataan rektor akan diurus langsung, dan telah melakukan mediasi dengan pimpinan FTIK, serta tuntutan atas kendaraan pribadi seorang mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang hilang di kampus II.
Selanjutnya, ia berharap kepada para petinggi kampus agar bisa mengevaluasi atau memberitahukan kepada jajaran di bawahnya agar tidak terjadi miskomunikasi dan bisa sejalan dengan kebijakan yang mereka sampaikan.
Di sisi lain, Ketua Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) FTIK menuturkan bahwa, tuntutan atas terjadinya kehilangan di kampus II sudah diproses oleh kepolisian yang turun langsung untuk melakukan observasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mewawancarai beberapa orang yang ada di lokasi.
Selanjutnya, Agil mengatakan bahwa, pimpinan kampus akan memberlakukan protap pengamanan kampus dengan mengintensifkan tugas sekuriti kampus II, merelokasi tempat parkir dan mewajibkan mahasiswa menggunakan kunci tambahan dengan menggembok ban.
Namun, pimpinan kampus tidak akan mengganti rugi atas kehilangan yang terjadi di lingkungan kampus, akan tetapi OKM FTIK akan melakukan mediasi ke Wakil Dekan (Wadek) II dan Kepala Bagian (Kabag) FTIK, serta Wakil Rektor (Warek) III sebagai bentuk kepedulian terhadap korban, demi menjaga almamater fakultas, dan kampus II.
“Jika tidak diindahkan, saya pastikan mahasiswa FTIK akan bersuara kembali sampai tuntutan kami diterima, apabila tidak ada realisasi dari pimpinan terhadap apa yang menjadi tuntutan kami. Kami akan turun aksi jilid dua dengan masa aksi yang lebih banyak lagi dibanding hari ini,” tegasnya.
Koordinator Lapangan (Korlap) Riski Efendi menjelaskan bahwa, aksi demonstrasi ini merupakan isu dari tahun ke tahun yang selalu disuarakan.
“Fasilitas dalam kelas, kipas angin yang sudah tidak berfungsi di beberapa kelas, terus toilet yang tidak bisa digunakan karena air yang tidak mengalir, belum lagi parkiran yang tidak memadai untuk mahasiswa memarkirkan kendaraan di lokasi yang sudah disediakan,” jelasnya
Di satu sisi, mahasiswa FTIK snagat antusias dan bersemangat mengikuti aksi ini dengan merelawakan waktunya dari Pombewe menuju kampus I untuk menyuarakan apa yang menjadi hak-hak mereka, serta berharap mendapatkan respon yang baik dari pihak birokrasi.
“Kami juga sudah bertemu dengan oknum bersangkutan yang memberikan bahasa-bahasa yang menyinggung dan membuat mereka merasa didiskriminasi, kemudian sudah mengklarifikasi atas tindakannya, serta meminta maaf,” ujarnya.
Terakhir, ia berharap agar pihak kampus harus lebih melirik kampus II untuk ke depannya, apa yang menjadi tuntutan mereka bisa diindahkan.
“Tuntutan kami setiap tahunnya selalu sama, dan kami harap bisa disegerakan perealisasiannya, serta juga jangan ada diskriminasi antara kampus I dan kampus II kami sama-sama berada dalam naungan UIN Datokarama Palu,” harapnya.
Wartawan: Esok