Home KAMPUS Panitia KKN Tematik Dinilai Tidak Profesional, Ini Klarifikasi Ketua LP2M

Panitia KKN Tematik Dinilai Tidak Profesional, Ini Klarifikasi Ketua LP2M

383
0

PALU, LPMQALAMUN.com – Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Datokarama Palu, Dr. Sahran Raden, S.Ag., MH mengklarifikasi keluhan mahasiswa terkait ketidakprofesionalan panitia KKN Tematik angkatan pertama gelombang kedua tahun 2024.

Telah kita ketahui, belum lama ini sejumlah mahasiswa yang turun KKN Tematik tidak diterima di desa maupun keluruhan yang akan ditempati, disebabkan surat izin KKN tidak terantar sehingga mahasiswa tersebut terlantar bahkan ada yang balik ke rumah masing-masing menggunakan jasa ojol.

Ketua LP2M UIN Datokarama Palu, Sahran Raden mengungkapkan, mengenai administrasi surat izin, panitia sudah memberikan surat kepada kelurahan maupun kecamatan yang akan menjadi tempat pelaksanaan kegiatan KKN Tematik tersebut.

“Kami telah membentuk tim jauh-jauh hari untuk mengurus dan mengatur surat izin kepada pemerintah di lokasi pelaksanaan KKN, buktinya beberapa kelurahan dan kecamatan sudah menerima surat kami,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, pada Kamis (17/10/2024).

“Namun, terkait adanya kecamatan dan lurah yang belum menerima surat, pihak panitia mengaku tidak mengetahui hal tersebut,” tambahnya.

Selanjutnya, terkait penempatan posko, pihak panitia tidak memiliki hak untuk menentukan kondisi penempatan posko peserta KKN, itu merupakan hak dari kelurahan dan kecamatan untuk menempatkan peserta KKN.

“Kami dari panitia tidak memiliki kewenangan untuk menentukan hal tersebut, kewenangan sepenuhnya berada di tangan pihak kelurahan dan kecamatan,” jelasnya.

Selain itu, bagi peserta KKN yang tidak memiliki posko dari pihak kelurahan, mereka bisa pulang tanpa harus tinggal di kelurahan itu.

Kemudian mengenai salah satu kelompok yang tidak bisa menjangkau tempat pelaksanaan KKN dikarenakan medannya agak sulit diakses, panitia memberikan kebijakan yaitu mengganti kelurahan yang menjadi tempat pelaksanaan KKN Tematik.

“Desa Lumbu Lama merupakan desa terpencil dengan medan yang cukup sulit untuk dijangkau. Saat ini, mereka berada di Desa Salumpaku, kebijakan yang kami ambil adalah meminta kepala desa setempat untuk menerima peserta KKN supaya kegiatannya bisa terlaksana dan mudah diakses,” ucapnya.

Terakhir, ia berharap ke depannya kendala-kendala teknis akan diperbaiki dan meminta peserta KKN bersinergi dengan panitia, LP2M, dan masyarakat agar ke depannya bisa lebih baik.

“Kami dari panitia akan terus memperbaiki dan mengevaluasi setiap kendala teknis yang muncul, baik terkait masalah administrasi maupun kondisi lokasi masing-masing, yang akan disempurnakan,” harapnya.

Wartawan Magang: Neo, Adeiazo, Amaya, Tukiara

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here