Nama: Nazwa Sabina
Jurusan: Informatika
Semester: I
Di sebuah kota yang bising, tinggal seorang gadis bernama Esya yang hidup dalam kesunyian. Setiap Senin sampai Jumat ia berangkat ke sekolah, kembali ke rumah, dan menjalani rutinitas yang monoton tanpa banyak bicara dengan orang lain. Dia terbiasa dengan kesendiriannya, dan diam menjadi sahabat terbaiknya.
Dulu, Esya adalah gadis yang ceria dan penuh semangat. Namun, suatu hari, hidupnya berubah. Orangtuanya, orang yang berperan penting di dalam hidupnya yang selalu menemani dan mendengarkan keluh kesahnya, meninggal secara tiba-tiba dalam sebuah kecelakaan. Karena kejadian tersebut, Esya tak lagi berbicara banyak. Kata-kata terasa hampa tanpa kehadiran orang yang selalu mendengarkannya dengan penuh kasih.
Hari-hari berlalu, dan diam menjadi bagian dari hidupnya. Di rumah yang sunyi, hanya terdengar suara jam berdetak dan alunan musik kesukaan orangtuanya. Esya sering duduk di kursi tua di sudut ruang tamu, memandang keluar