PALU, LPMQALAMUN.com – Ma’had Al-Jami’ah Melaksanakan Kegiatan Pelatihan Musyrif/Musyrifah Tahun 2022 yang Berlangsung di gedung Aula Dakwah Kampus I, Secara Resmi dibuka oleh Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd, Selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu.
Ma’had Al-Jamiah, merupakan salah satu lembaga yang dimiliki oleh UIN Datokarama Palu untuk menunjang pembentukan kompetensi dan daya saing akademik mahasiswa.
Tamrin selaku kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Ma’had Al-Jami’ah UIN Datokarama Palu menjelaskan bahwa, untuk melakukan pembinaan berkelanjutan di tingkat mahasiswa membutuhkan tenaga pendamping dari rekan-rekan mahasiswa.
“Dalam pendampingan ini kami meminta dari setiap fakultas untuk memberikan delegasi mahasiswa yang memenuhi kriteria untuk menjadi peserta dalam pelatihan musyrif/musyrifah. Sehingga peserta yang mengikuti kegiatan ini bukan hanya mahasantri yang bermukim di Ma’had Al-Jami’ah saja, melainkan dari luar Ma’had Al-Jami’ah yang masih dalam lingkup UIN Datokarama Palu,” jelasnya, saat di wawancarai pada hari Jum’at, (22/04/2022) sore.
Adapun mahasiswa delegasi fakultas yang menjadi peserta dalam kegiatan itu harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Laki-laki 4 (empat) orang, dan perempuan 6 (enam) orang.
- Berstatus sebagai Mahasiswa semester 2 s.d. 4 pada Tahun Akademik 2022.
- Dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar, baik dan benar.
- Tidak sedang dalam status mukim (menetap) di Ma’had Al-Jami’ah.
- Potensial untuk menjadi tutor sebaya (pendamping mu’allim) dalam program Baca-Tulis Qur’an (BTQ) yang diselenggarakan oleh Ma’had Al-Jami’ah UIN Datokarama Palu.
Ia juga menuturkan bahwa, kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 22 sampai 24 April 2022 dan mengangkat tema yang berkesesuaian dengan tema UIN Datokarama Palu yaitu, “Mewujudkan Sistem Pembinaan Mahasantri yang Integratif, Partisipatif, dan Terpadu”.
Kepala UPT Pusat Ma’had Al-Jami’ah itu berharap agar kiranya setelah pelatihan Musyrif/Musyrifah ini para peserta mampu untuk memiliki keterampilan dalam berkomunikasi serta peningkatan dalam Baca Tulis Qur’an (BTQ).
“Agar kiranya mereka memiliki keterampilan dalam hal bagaimana berkomunikasi dengan teman-teman yang menjadi bagian dari program sebagai Musyrif/Musyrifah, kemudian yang berikutnya adalah berkelanjutan bahwa dalam program kali ini kita harus terus menindaklanjuti yang menjadi kebutuhan dari mahasiswa sehingga dengan demikian dapat terwujud apa yang menjadi harapan dari mahasiswa terutama di dalam peningkatan BTQ,” harapnya.
Wartawan : Nagreenry