PALU, LPMQALAMUN.com- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (MENWA) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (DIKLATSAR) Se-kota Palu yang terdiri dari 3 Perguruan Tinggi yakni MENWA Universitas Tadulako (UNTAD), MENWA UIN Datokarama dan MENWA Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya (STIK IJ) Palu.
Resimen Mahasiswa adalah salah satu UKM yang bergerak di bidang kekuatan sipil dan dilatih serta dipersiapkan untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).
Kali ini Menwa UIN Datokarama mengadakan kegiatan Diklatsar tahunan yang berlangsung selama 7 hari, dimulai dari tanggal 25 Juli s.d 31 Juli 2022 bersama dengan dua Perguruan Tinggi lainnya yakni UNTAD dan STIK IJ atau kerap dikenal dengan sebutan Menwa Palu 3 Satuan (251 UNTAD, 252 UIN Datokarama, dan 253 STIK IJ). Bertempat di Pendidikan Batalyon Infanteri 711 Raksatama, jalan Emi Saelan Palu Sulawesi Tengah.
Salman Alfarisi, selaku komandan satuan 252 Wirakarma UIN Datokarama Palu mengatakan bahwa pelaksanaan Diklatsar mengangkat tema “Menwa Sulteng Bersatu, dan Mandiri Untuk Berkarya, dan Mengabdikan Diri Untuk Nusa, dan Bangsa” bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, juga ketahanan mental, dan fisik para peserta keprajuritan.
“Tujuan yang baik, di antaranya adalah melatih kedisiplinan, membentuk karakter, melatih ketangguhan fisik dan mental, serta mengembangkan pengetahuan keprajuritan. Kemudian tujuan lainnya agar Menwa Sulteng khususnya Menwa Palu 3 Satuan bersatu, tidak dipisah-pisah oleh para oknum Ormas yang mengaku berhak mengatur Menwa”, katanya, saat di hubungi via online pada hari Senin, (01/07/2022).
Di kegiatan kali ini, mereka mengundang pemateri dari Jakarta Selatan, Ibu Berni Ernie selaku alumni Menwa Universitas Prof.Dr. Moestopo 1998 sekaligus seorang penulis buku Menwa, Ketua STIK IJ yakni Subardin, SKM., M.Kes. sekaligus membuka secara langsung kegiatan Diklatsar tersebut, dan juga kegiatan ini di hadiri oleh ketua-ketua lembaga kampus, Ketua yayasan STIK IJ, kepala dinas kota Palu, dan peserta dari Menwa Palu 3 satuan.
Salman juga mengatakan bahwa kegiatan ini mengalami beberapa kendala di antaranya yakni berkaitan dengan pendanaan sehingga menurutnya sangat penting untuk diperhatikan. Seperti bantuan permohonan dana untuk kelengkapan atribut dan persiapan pelaksanaan Diklatsar selama 7 hari.
“Kendala utama di Menwa UIN Datokarama khususnya untuk anggaran itu adalah sangat susah meminta permohonan bantuan dana hibah, karena jika dana UKM yang 19 juta saja itu tidak cukup untuk kegiatan ini yang per orangnya dibutuhkan kurang lebih 1.8 juta dari perlengkapan kaki sampai kepala dan belum lagi biaya mereka selama pendidikan 7 hari. Sedangkan, peserta dari UIN ialah yg terbanyak 16 orang. Tapi anggaran yang bisa di cairkan hanya 4.5 juta dan itupun dana UKM. Untungnya ada suport langsung dari Mayjend Farid Makruf yang membiayai dan mendukung penuh kegiatan ini”, ungkapnya.
“Padahal kegiatan Diklatsar ini adalah kegiatan wajib tahunan setiap Menwa di Indonesia untuk disahkannya sebagai anggota Menwa yang berpengetahuan ilmiah dan keprajuritan”, tambahnya.
Terakhir, harapannya adalah agar ke depannya Menwa Sulteng tetap menjaga dan mempertahankan persatuan mereka sehingga tidak mudah dikacaukan atau dimanfaatkan oleh para oknum Ormas. Juga kepada Rektor agar lebih memperhatikan lagi UKM-UKM yang berusaha menaikkan eksistensi kampusnya, baik itu dari segi anggaran maupun dukungan.
”Harapan saya untuk Menwa Sulteng agar tetap mempertahankan persatuan ini dan tidak mudah dipecah dan dimanfaatkan oleh oknum-oknum Ormas. Dan untuk Rektor saya harap lebih memperhatikan kami UKM-UKM yang selalu berusaha menaikkan eksistensi kampus, tapi kurangnya perhatian dan dukungan dari kampus sendiri terutama masalah anggaran berkelit tidak ada dana hibah. Bagaimana mau berkembang jika tidak didukung dari kampusnya. Mahasiswa dituntut berkreatifitas tapi dukungan kampus hanya sekedar dukungan ucapan belaka tapi tidak paham dengan keinginan kami”, harapnya.
Wartawan : Jinif
————-