PALU, LPMQALAMUN.com – Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1445 H, menjadi momentum turunnya perintah salat lima waktu kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya.
Salat yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah, selanjutnya membentuk kepribadian manusia.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua LP2M UIN Datokarama Palu, Dr. Sahran Raden, S.Ag.,SH.,MH saat memberikan ceramah Isra Mi’raj di UIN Datokarama Palu, pada Senin (12/02/2024).
“Banyak yang bertanya-tanya apakah salat dapat membentuk kepribadian kita masing-masing. Saya kira ini yang menjadi pertanyaan besar bagi kita bahwa, salat yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah selanjutnya itu adalah membentuk kepribadian manusia,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa, kita harus mempunyai ilmu keislaman untuk mempercayai peristiwa Isra Mi’raj, tidak bisa ditempuh dalam akal manusia.
“Maka di dalam keilmuan Islam, tentu saja apa yang kita lakukan di muka bumi termasuk pendekatan kita memahami perjalanan Isra Mi’raj haruslah dengan ilmu, kalau tidak dengan ilmu maka kita tidak akan bisa mencapainya,” ungkap Sahran Raden
“Kita bisa melakukan pendekatan transendental dengan keilmuan tersebut, agar kita percaya dengan penuh keimanan dengan peristiwa Isra Mi’raj yang dilakukan oleh Rasulullah SAW,” tambahnya.
Sahran Raden menyatakan, Peristiwa Isra dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsa menempuh waktu cukup singkat, lalu Allah SWT menaikkan Rasulullah SAW dari Masjid Al-Aqsa sampai ke Sidratul Muntaha itu melewati tujuh langit dan berbagai planet termasuk matahari.
“Nah, disinilah kita tidak bisa menemukan secara akal manusia, bagaimana bisa Rasulullah SAW menempuh dimensi-dimensi ruang angkasa yang begitu sangat luas, dan menempuh planet-planet yang memakan waktu yang lama sekali, hal itu tidak bisa ditempuh dengan akal pikiran kita,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa, ada pendapat yang menyatakan perjalanan Nabi Muhammad SAW melakukan Isra Mi’raj sekitar delapan jam.
“Sampai hari ini masih dipertanyakan oleh orang-orang, keilmuan barat masih menyaksikan apakah benar Nabi Muhammad SAW melaksanakan Isra Mi’raj dan bertemu dengan Allah SWT, bagi kaum empiris dan rasional para pemikir barat tidak percaya bahwa, itu dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW,” sebutnya.
Terakhir, Ia berpesan bahwa Peringatan Isra Mi’raj adalah amanah dari Allah SWT untuk melaksanakan Salat lima waktu.
“Peristiwa Isra Mi’raj ini adalah pesan amanah yang diberikan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW yaitu adalah perintah salat,” pesannya.
Wartawan: Kya, Kaldina, Cery