PALU, LPMQALAMUN.com – Lulus kuliah tepat waktu dalam jangka tiga setengah tahun, tentu menjadi hal paling ideal bagi para mahasiswa yang berjuang meraih gelar sarjana. Namun, tak semua mahasiswa mampu lulus tepat waktu dikarenakan berbagai alasan.
Berdasarkan keterangan salah satu mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) berinisial MMZT yang kini memasuki semester 14 menegaskan bahwa, beberapa aturan dan kebijakan dari pusat yang diterapkan pada kampus menghambat proses kelulusan dan tidak adanya SP di UIN Datokarama Palu serta sulitnya menemukan komsat untuk melakukan program.
“Yang memperlambat saya adalah sistem di kampus yang diatur dari pusat, tiap kali saya mengurus segala sesuatu pasti selalu mendapat berbagai macam alasan, baik dari dosen pembimbing maupun dosen besar di Akmah Fakultas. Kemudian ketiadaannya SP di kampus ini, menurut saya SP itu sangat penting,” tegasnya saat diwawancarai oleh crew LPM Qalamun, pada Kamis (23/05/2024).
“Kemudian sulitnya akses dalam mencari komsat agar kita bisa program dalam ruangan dan saya mau di sini, ketika kita menjadi mahasiswa minimal fleksibilitas dan diupayakan supaya cepat selesai,” tambahnya.
Di sisi lain, inisial A yang merupakan mahasiswa Perbankan Syariah (PSY) semester 11 menyatakan bahwa, penyebab telatnya lulus karena tidak memiliki laptop sehingga lambat dalam menyetor judul yang mengakibatkan beberapa kali mengalami penolakan.
“Kemarin itu lambat, karena ada program satu mata kuliah terus juga lambat untuk menyetor judul, sebab kemarin sempat ditolak dengan alasan sudah ada yang meneliti dan disarankan untuk cari judul baru. Untuk saya, masalah utama karena tidak ada laptop, jadi hanya meminjam laptop teman,” ujarnya.
Selanjutnya, inisial P salah satu mahasiswa jurusan PAI semester 10 menyebutkan alasan telat lulus, karena kuliah sambil kerja dan agak dipersulit mengenai judul yang mendapat acc setelah kurang lebih 20 kali menghadap.
“Yang pertama masalah waktu di kampung, karena sibuk cari uang untuk menghidupi keluarga. Kemudian yang kedua mengenai judul, waktu masa kepengurusan kemarin, kami agak dipersulit masalah judul dan kurang lebih sampai 20 kali baru judulnya kami diacc,” sebutnya.
Adapun inisial Y yang merupakan mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah (ESY) semester 10 menjelaskan alasan dibalik telat menyusun skripsi, karena proses penelitian yang lama.
“Saya menggunakan penelitian kuantitatif, jadi saya harus mencari responden sebanyak 96 orang sedangkan yang biasa ditemui hanya 5-10 orang dan kemarin sempat kesulitan mencari buku tafsiran Al-Quran. Saya coba cari di perpustakaan dan bertanya sama penjaganya, tapi tidak ada bukunya,” jelasnya.
Terakhir, inisial AP seorang mahasiswa semester 11 jurusan PSY mengatakan bahwa, penyebab keterlambatan dalam menyusun skripsi, karena sempat ada kendala dan memutuskan untuk melakukan program di salah satu mata kuliah.
“Kemarin itu lambat skripsi, karena ada kesalahan sedikit di mata kuliah. Setelah tsunami saya tidak masuk mata kuliah selama satu semester, jadinya ambil program ulang,” katanya.
Wartawan : Kya, Aksara, Natara