PALU, LPMQALAMUN.com – Kasus pelecehan di lingkungan Kampus UIN Datokarama Palu kembali menjadi sorotan dan sedang hangat diperbincangkan, hal ini menimbulkan kekecewaan utamanya di kalangan para mahasiswa.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ilham seorang mahasiswa jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) semester II bahwa, ia sangat kecewa atas terjadinya hal keji seperti itu.
“Saya pribadi merasa sangat kecewa mendengar berita itu, padahal dahulu Rasulullah memperjuangkan martabat perempuan mati-matian agar Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan setara, tetapi saat ini derajat perempuan direndahkan seperti di zaman jahiliah,” ungkapnya saat diwawancarai oleh crew LPM Qalamun, pada Selasa (28/05/2024).
Di sisi lain, Dani seorang mahasiswa jurusan Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) semester VI mengatakan dengan adanya kejadian ini kita harus lebih peduli atas apa yang sedang terjadi.
“Pentingnya kepedulian sosial dan kondisi moral yang mungkin mempengaruhi beberapa teman-teman, bisa saja sampai sekarang masih menjadi korban,” katanya.
“Perlu banyak kesadaran untuk mahasiswa di Kampus UIN Datokarama Palu ini dan seharusnya kampus menyediakan lembaga-lembaga yang kompeten untuk menjadi bahan pelaporan untuk kasus tersebut, kalau bisa di sudut-sudut kampus perlu di booming-kan spanduk tentang kepedulian dan bentuk pencegahan pelecehan seksual,” tambahnya.
Adapun Arya seorang mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester IV menegaskan agar mahasiswa harus jeli dalam menanggapi berita.
“Pertama yang kita harus lakukan, yaitu investigasi, bisa saja itu itu tidak benar. Seperti kasus kemarin setelah diusut ternyata hanya karangan belaka, kampus juga harus membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) mereka inilah yang harus melindungi mahasiswa atas kejadian pelecehan seksual,” tegasnya.
Namun, PPKS di Kampus UIN Datokarama Palu masih belum terealisasi dengan baik, sebagaimana yang dikatakan oleh Nara, bahwa Satgas PPKS di lingkungan kampus belum terstruktur, sehingga perannya belum dirasakan.
Terakhir, Bil seorang mahasiswa jurusan KPI semester II juga mendesak agar PPKS segera bertindak dan bergerak untuk melindungi mahasiswa ataupun dosen yang berada di kampus dari pelecehan seksual.
“Seharusnya PPKS bertindak independen dan bergerak cepat untuk mengatasi masalah pelecehan seksual. Sebenarnya pelecehan ini kebanyakan terjadi pada perempuan, tapi laki-lakipun bisa, kita juga sebagai target pelaku walaupun berpakaian tertutup. Bagaimana jika mereka menginginkan kita, kejadian seperti itu pasti akan terjadi,” desaknya.
Wartawan : Lotus, Panda, Batara
👍
❤️🔥❤️🔥