PALU, LPMQALAMUN.com – Wakil Rektor (Warek) I bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan UIN Datokarama Palu, Dr. Hamka, S.Ag., M.Ag menanggapi keresahan tentang dosen muda yang takut menegur dosen senior yang hobinya malas-malasan dalam mengajar.
Dikabarkan beberapa dosen senior kurang optimal dalam mengajar, seperti jarang masuk kelas dan lebih banyak memberikan tugas. Hal ini dikhawatirkan dapat menghambat proses belajar-mengajar.
Warek I UIN Datokarama Palu, Hamka mengungkapkan bahwa, sudah seharusnya Ketua Jurusan (Kajur) memberikan teguran pada dosen yang membuat kesalahan dan menyalahi aturan, karena dunia akademik memiliki aturan, meskipun Kajur tersebut lebih muda dari dosen yang membuat kesalahan.
“Saya kira tidak ada masalah, asal aturan kita jelas dan disepakati bersama. Kita punya etika dan dosen juga tahu apa hak dan kewajibannya, tugasnya Kajur kasih teguran yang tentu bukan tanpa aturan,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, pada Kamis (20/05/2024).
Selain itu, kampus memiliki aturan termasuk dalam hal ini, sehingga ada yang disebut monitoring dan evaluasi.
“Tugasnya Kajur memantau kehadiran dosen dan mahasiswa, makanya fungsi dari monitoring dan evaluasi supaya ketika ada dosen yang jam pertemuannya belum sesuai target dan hal itu bisa diketahui jauh-jauh hari bukan nanti finalnya. Bila dosennya sakit atau ada urusan penting, bisa segera dicarikan solusi, bagaimana mekanismenya,” tuturnya.
Terakhir, ia berharap kiranya mahasiswa bisa lebih terbuka dengan kasus-kasus serupa.
“Biasanya mahasiswa mudah diatur damai dengan dosennya ketika sama-sama menguntungkan, jadi diharapkan mahasiswa lebih terbuka. Bila mahasiswa itu pemalas, dia akan senang kalau dosennya tidak masuk, jadi kalau ada masalah seperti itu segera melapor ke Kajur. Kalau Kajur takut langsung melapor ke Dekan Fakultas, jika keduanya takut bisa langsung melapor ke Rektor jadi ada jenjangnya,” harapnya.
Wartawan : Garvita