Nama: Maf’ul Nawwaf
Jurusan: Ekonomi Syariah
Semester: I
Suatu hari, terbetik dalam hati untuk pergi ke Parigi. Tepatnya Hari Jumat sore, saya yang hanya bermodalkan uang bensin nekat untuk melakukan perjalanan di hari itu. Sepanjang jalan, saya menikmati indahnya pemandangan di kebun kopi. Mulai dari senja, gunung, dan penjual somay.
Tiba-tiba di tengah jalan, saya dihadang oleh puluhan monyet liar. Waktu itu saya berada di pendakian kebun kopi saat menaiki tanjakan. saya tidak membawa apapun, yang ada hanya satu kantongan pisang goreng.
Akhirnya saya berikan puluhan monyet itu pisang goreng tadi dan saya melaju kembali untuk melakukan perjalanan.
Ketika beberapa menit saya beranjak dari tempat puluhan monyet tadi, saya melihat dari spion ternyata ada satu ekor monyet yang berlari kencang mengejar saya.
Akhirnya saya gass full motor…
namun karena kecepatan monyet itu lebih laju daripada motor saya, akhirnya monyet itu tiba-tiba langsung meloncat tepat di bagian belakang motor dan berkata “om adakah ricanya?”
Jadi, pelajaran yang dapat kita ambil dari cerpen di atas adalah:
Ketika kamu mempunyai sebuah keinginan, maka siapkan bekal untuk mencapai keinginan tersebut. Jangan hanya karna ambisi ingin mencapai sesuatu akhirnya kamu jatuh, dan tidak bisa mendapatkan apa yang kamu mau.
Karna pada dasarnya, bekal yang harus kamu siapkan untuk mendapatkan sesuatu itu adalah ilmu dan amal. Dengan ilmu kamu akan bisa menghadapi berbagai situasi, sementara amal akan menjadi bekal yang abadi di akhirat kelak.
Ilmu dan amal adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan untuk meraih kesuksesan. Begitupun Rica dan Pisang Goreng, Sesuatu yang tidak dapat dipisahkan untuk mencapai kepuasan wkwkwk…