Home PUISI Ayah

Ayah

35
0

Nama: Retno Sekar Ayu
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah
Semester: I

Yah, jika di tanya tentang dirimu
aku masih ingat saat terakhir kali
ku peluk erat tubuhmu, tak ada balasan
yang kau berikan kepadaku.

Yah, kejadian 2 November itu, terus
membekas di isi kepalaku.
Banyak nya orang yang mendatangimu,
memasang alat-alat selang yang katanya
akan membuatmu bertahan.

Setelah hari itu aku terlalu takut untuk
menjalani kehidupan, terlalu berat untuk aku
jadi sepertimu yah.
aku masih sama yah.
Masih anak kecil yang butuh tuntunanmu.

Tolong ajak aku keliling kota ini lagi
sambil kau ceritakan kembali tiap-tiap sudut bangunan, rumah, dan manusia-manusia yang
katamu

“Nanti kalo kamu udah besar,
kamu akan jadi seperti manusia-manusia dewasa itu, Nak”.

Ayah, kita memiliki bentuk hidung yang sama,
rambut yang sama, wajah yang hampir mirip, dan aku yakin, mudamu dulu kau gagah
dan tampan sekali.

Si paling pemberani dan laki-laki tersabar
yang selalu aku idolakan.
Dulu kau selalu mengajariku untuk tidak takut
dengan apapun hingga aku tumbuh tanpa banyak rasa takut kecuali satu,
aku takut kehilanganmu, itu saja.

Yah, mau sesakit apapun hari itu,
aku akan tetap menjadi gadis yang amat sangat ceria dan tersenyum dengan manis,
tapi dari 24 jam dalam sehari
aku ga bisa keliatan kuat terus.
Bajingan, ya.
Selalu saja ada malam yang habis
dengan menangis.

Gapapa kan ngeluh sebentar?
ini terlalu cape.

Ayah
Selamat ulang tahun
Abadilah bersama kenanganmu,
Kan ku teruskan jasamu sebagai guru.

Previous articleINFORIA: Bukan Hanya Coding, Mahasiswa Informatika Juga Kuasai Manajemen
Next articleBersama Bersihkan Kampung Nelayan, Mahasiswa Untad Gandeng Berbagai Instansi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here