Oleh: Alisyahbana
Pengurus LPM Qalamun
Kubuka kembali lembar-lembar usang yang rapi tersusun dalam lemari kayu rapuh di depan kamar
Dengan jelas ku tatap wajah seorang wanita dalam sebuah gambar
Lalu sebuah pertanyaan “Bagaimana ya kabarnya kini?”
wajah yang tak mungkin lagi muncul di hadapanku walau sebentar
Sebesar apapun inginku untuk bertemu
Seberat apapun rinduku untuk melihatnya
Tuhan tak lagi mengizinkan temu menjadi takdir
Di hari-hari yang sendu ku datangi tempat itu
Pusara, yang bertuliskan nama Mama
Mengadu cerita yang ku alami selepas perginya
Tak pernah ada balasan, dan tak akan pernah ada
Begitu singkat perjalanannya di bumi ini, namun perginya menyisakan rindu yang panjang
“Tidak, ini hanya mimpi buruk” terus terulang di kepala, dan masih terjebak dalam kebingungan
Dia hanya pergi sebentar, mungkin saja singgah bercerita di suatu tempat
Barangkali besok atau lusa akan pulang
Namun, kenyataannya dia pulang dan pulangnya kekal kepada penciptanya
Tuhan, ada malam-malam semuanya terasa menumpuk di dada
Menunggunya datang bertamu walau sekejap
Jika saja mimpi kali ini kami bisa saling berpelukan
Tolong jadikan malam itu lebih panjang dari biasanya