Home PUISI Melawan Arus

Melawan Arus

19
0

Nama: Moh. Ridwan
Jurusan: Sistem Informasi
Semester: I

Di sudut gang, ia tumbuh sendiri,
Dalam riuh yang bukan lagi sunyi.
Nakalnya membara seperti api,
Namun hatinya selalu sembunyi.

Di balik tembok, ia pemalu,
Mengintip dunia tanpa tahu.
Senyap suaranya, kabur langkahnya,
Hanya ingin diterima, namun takut melangkah.

Perguruan tinggi menjadi dermaga awal,
Di mana ombak besar bertemu akal.
Ia mendengar dosen bicara tentang mimpi,
Tentang langit yang luas, tentang hati yang suci.

Pendidikan mengajaknya menepi,
Menghapus debu yang menutupi.
Ia mulai membaca, menulis, memahami,
Bahwa dunia lebih besar dari gang sunyi.

Kini ia berdiri melawan arus,
Melawan nakalnya, melawan malu.
Bukan lagi ombak yang menenggelamkan,
Melainkan arus dirinya yang menguatkan.

Dengan pena ia menulis harapan,
Dengan langkah ia menggapai tujuan.
Anak nakal itu, anak pemalu itu,
Kini adalah ia yang tak ragu.

Melawan arus bukanlah menyerang,
Melainkan menaklukkan diri yang bimbang.
Hingga ia paham satu hal yang pasti,
Perubahan dimulai dari hati.

Previous articleJika Tuhan Tertidur dalam Satu Detik
Next articlePergi Tanpa Pamit

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here