Home OPINI Jika Tuhan Tertidur dalam Satu Detik

Jika Tuhan Tertidur dalam Satu Detik

27
0

Nama: Moh. Ridwan
Jurusan: Sistem Informasi
Semester: I

Bayangkan Tuhan sebagai manusia yang memegang segelas air penuh, air itu melambangkan kehidupan di bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Tugas Tuhan adalah memastikan segelas air itu tetap utuh, tidak tumpah sedikit pun, meskipun Ia merasa lelah, mengantuk, atau tergoda untuk memejamkan mata sekejap. Dalam konteks ini, kita mencoba memanusiakan Tuhan untuk memahami betapa kompleks dan berat tanggung jawab menjaga keseimbangan alam semesta.

Jika Tuhan dalam perumpamaan ini berjuang untuk tetap terjaga selama satu detik, gelas itu mungkin akan mulai bergetar. Setetes air yang tumpah dapat berarti gangguan kecil, seperti gempa bumi atau badai. Namun, jika Ia sampai tertidur sejenak, air itu mungkin akan terguncang hebat, menumpahkan sebagian besar isinya. Kehidupan di bumi akan terganggu bukan karena kehendak Tuhan, tetapi karena kelemahan dalam momen tersebut.

Perumpamaan ini mengingatkan kita pada betapa besar kepercayaan yang kita letakkan pada konsep ilahi untuk menjaga keseimbangan alam semesta. Bayangkan, jika manusia dengan tangannya yang terbatas saja sulit memegang segelas air tanpa tumpah, betapa luar biasanya Tuhan yang maha sempurna memegang seluruh kehidupan, menjaga setiap atom tetap pada tempatnya.

Namun, ada pelajaran lain dari perumpamaan ini betapa rapuhnya kehidupan. Seperti segelas air yang bisa tumpah hanya karena sedikit gerakan, kehidupan kita juga penuh dengan ketidakpastian. Jika Tuhan yang maha sempurna saja dalam perumpamaan ini harus berjuang, apalagi kita sebagai manusia biasa?

Mungkin, perumpamaan ini juga mengajarkan kita untuk tidak menyerahkan segalanya kepada Tuhan semata. Kita, sebagai bagian dari isi gelas itu, juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga agar air tidak tumpah, menjaga keseimbangan/moderasi, harmoni, dan keberlangsungan hidup di dunia. Tuhan, dalam perannya yang maha kuasa atas segalanya, adalah pengingat bahwa tanggung jawab besar selalu membutuhkan dedikasi tanpa batas.

Previous articleArsiran Pena Anindya
Next articleMelawan Arus

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here