PALU, LPMQALAMUN.com – Gedung Pascasarjana UIN Datokarama Palu merupakan fasilitas baru yang digunakan oleh semua mahasiswa untuk aktivitas perkuliahan. Namun, fenomena menunjukkan tidak terjaganya kebersihan toilet dan kelas di gedung baru itu.
Ainun Mardiyah, seorang mahasiswa jurusan Informatika semester II mengatakan bahwa, kondisi toilet di Gedung Pascasarjana begitu kotor dan sangat tidak nyaman untuk digunakan.
“Saya pernah lihat lisptik yang menempel di cermin dan wastafelnya kotor. Minimal dua hari sekali toilet itu dibersihkan, karna kadang ada mata kuliah sampai siang dan waktunya sholat dzuhur tiba, mengharuskan saya untuk berwudhu di dalam toilet itu. Kalau lantai toiletnya dalam keadaan kotor, membuat saya mencari toilet yang bersih lainnya,” katanya saat diwawancarai crew LPM Qalamun, pada Senin (06/05/2024).
Adapun Rukmana yang merupakan mahasiswa Perbankan Syariah (Psy) semester II mengatakan bahwa, gedung dan toilet sudah bagus, hanya saja masih banyak didapati kotoran di dinding berupa jejak kaki dan minimnya tempat sampah.
Ainun pun serupa dengan pernyataan di atas, bahwa di dalam toilet begitu kotor bahkan terdapat puntung rokok berhamburan di dalam toilet.
“Kesadaran dari diri masing-masing mahasiswa yang harus ditingkatkan lagi, supaya tercipta kebersihan toilet dan lebih menghargai petugas kebersihan dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan,” harapnya.
Selanjutnya NA, seorang mahasiswa jurusan Hukum Keluarga (HK) semester IV menuturkan kebersihan toilet di Gedung Pascasarjana kondisinya sangat memprihatinkan.
“Saya prihatin, mungkin ini tugas clining service tapi kita tidak bisa menyalahkan mereka, karena ini tergantung dari kita mahasiswa sebagai pengguna,” tuturnya.
Selain itu, AA mahasiswa jurusan Perbankan Syariah (PBA) semester II mengungkapkan bahwa, kurangnya kesadaran mahasiswa dalam menjaga kebersihan, terutama di dalam kelas.
“Saya rasa untuk petugas kebersihan sudah bagus cuma dari kesadaran mahasiswanya lagi, ada tempat sampah tidak dibuang di tempat sampah melainkan cuma mereka taruh begitu saja sampahnya. Setiap pagi saya kesian liat ibu-ibu sama kakak-kakak ba bersihkan, tapi pas siang kotor lagi,” ungkapnya.
Di sisi lain, Fani mahasiswi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) semester II menyebutkan bahwa, toilet yang ada di Gedung Pascasarjana tidak memiliki kunci.
“Saya agak sedikit takut untuk menggunakan toilet di dalam gedung itu, karena tidak ada kuncinya. Jadi pada saat buang air kecil ada perasaan was-was karena takut kalau ada orang lain masuk,” sebutnya.
Terakhir, MA mahasiswa jurusan HK semester II menegaskan bahwa, tempat sampah yang disediakan masih kurang, kemudian banyak sampah berserakan di dalam kelas dan toilet yang berada di lantai empat sangat tidak berfungsi, karena airnya tidak mengalir.
“Tempat sampah yang tersedia sangat kurang sekali, cuma ada di lantai dua dan tiga sedangkan di lantai empat tidak ada. Mungkin itu mengakibatkan banyak sampah yang berserakan di dalam kelas dan toilet khususnya di lantai empat itu sangat-sangat tidak berfungsi, karena air di dalam toilet tersebut tidak ada,” tegasnya.
“Lebih didengar lagi saran serta keluhan mahasiswa tentang kebersihan toilet dan kelas, selain itu sediakan tempat sampah di masing-masing kelas sehingga kebersihan dapat terjaga,” harapnya.
Wartawan : Adel, Ocy, Llot