PALU, LPMQALAMUN.com – Penyaluran beasiswa diduga masih kurang tepat sasaran pada mahasiswa UIN Datokarama Palu.
Beasiswa merupakan bentuk bantuan keuangan yang diberikan untuk membantu penerimanya dalam dunia pendidikan. Namun, banyak terjadi pro dan kontra terdapat pengalokasian beasiswa, khususnya di kalangan mahasiswa UIN Datokarama Palu.
Sebagaimana yang dituturkan oleh Nepis seorang mahasiswa Hukum Keluarga (HK) semester II bahwa, penyaluran beasiswa sangat tidak adil, seharusnya panitia lebih jeli dalam melihat status ekonomi calon penerima beasiswa.
“Saya sendiri yang masih kurang mampu untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan belum punya kendaraan serta laptop malah tidak mendapatkan beasiswa, tapi kenapa mereka yang sudah mampu dan hampir mempunyai segalanya itu mendapat beasiswa. Seharusnya panitia melakukan observasi terlebih dahulu,” tuturnya saat diwawancarai oleh crew LPM Qalamun, pada Rabu (22/05/2024).
Hal ini juga dirasakan oleh Dahlia seorang mahasiswa jurusan Perbankan Syariah (PSY) semester II yang merasakan ketidakadilan dan berharap ke depannya agar panitia penyeleksi beasiswa lebih teliti dalam menunaikan tugasnya.
“Saya rasa tidak adil, banyak mahasiswa yang mampu bahkan finansialnya terbilang baik, tapi kenapa mereka yang diberikan beasiswa itu, justru yang mampu itu yang butuh. Namun, dia tidak mendapat beasiswa tersebut,” ungkapnya.
Sama halnya dengan penuturan sebelumnya, Tulip seorang mahasiswa jurusan PSY semester II juga mengatakan bahwa, masih banyak mahasiswa yang membutuhkan beasiswa. Namun, parahnya mereka pengguna handphone merk Iphone yang memperoleh bantuan beasiswa.
Di sisi lain, terdapat mahasiswa yang sangat merasakan bantuan beasiswa sebagaimana yang dikatakan Mawar seorang mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah (ESY) semester II bahwa, beasiswa yang diterima cukup memenuhi kebutuhan pokok dan meringkus beban orang tua.
“Nominal beasiswa yang sekarang sudah sangat cukup untuk kebutuhan saya sehari-hari dan kalau nantinya nominal beasiswa akan naik itu lebih bagus lagi,” katanya.
Sama halnya dengan Mawar, Armageddon seorang mahasiswa jurusan HK semester II juga turut merasakan manfaat memperoleh beasiswa seperti tercukupinya kebutuhan sehari-hari dan menutupi kebutuhan kuliah.
“Uangnya saya gunakan untuk membeli laptop, bayar kos dan masih banyak kebutuhan kuliah lainnya. Saya bersyukur mendapat beasiswa ini, karena selain membantu saya, juga mampu meringankan tanggungan orang tua saya,” ucapnya.
Terakhir, Anggrek yang juga turut merasakan manfaat dari beasiswa sehingga merasa tercukupi dari aspek kebutuhan sehari-hari maupun perkuliahan. Namun, setiap orang memiliki kebutuhan yang bervariasi sehingga ingin nominal beasiswa dinaikkan.
“Finansial saya terbantu terkhususnya dalam membayar UKT, terlebih lagi dapat meringankan beban orang tua saya, tapi kalau misalnya nominal beasiswa ingin dinaikkan itu malah lebih bagus lagi,” ujarnya.
“Harapan ke depannya, semoga jumlah nominal beasiswa dapat dinaikkan lagi, karena harga kebutuhan pokok semakin melonjak,” harapnya.
Wartawan : Adel, Ocy, Llot