PALU, LPMQALAMUN.com – Fakultas Syariah (Fasya) UIN Datokarama Palu menggelar Kuliah Tamu Internasional dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), pada Jumat (02/08/2024) di Gedung Auditorium Kampus I UIN Datokarama Palu, Jalan Diponegoro, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kegiatan yang mengusung tema “Problematika Global Kontemporer dan Hak Asasi Manusia Perspektif Muqashid Syariah” ini secara resmi dibuka oleh Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Lukman S. Thahir, M.Ag dan diisi oleh Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Ahgaff Yaman, Dr. Al-Habib Abdullah Awadh Bin Smith dan Rektor Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah Jawa Timur, Dr. Al-Habib Segaf Hasan Baharun, M.H.I. Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran rektorat, fakultas, organisasi kemahasiswaan, dan mahasiswa UIN Datokarama Palu serta para santri-santriwati se-Kota Palu.
Al-Habib Segaf mengatakan tema yang diangkat membuatnya senang, karena sesuai dengan fenomena yang terjadi saat ini.
“Seperti yang dikatakan Imam Ali bin Abi Thalib, banyak kalimat-kalimat yang terverifikasi bagus, nyatanya dibalik itu ada kebathilan yang tersimpan di balik kata-kata itu. Kata-kata yang dimaksud ialah Hak Asasi Manusia (HAM),” katanya.
“Karena HAM sebuah komponen yang dibuat oleh mereka yang ingin menandingi sesuatu yang bernilaikan Wahyu, sehingga HAM ini mereka jadikan sebagai taktiknya daripada maqashid syariah,” tambahnya.
Kemudian untuk menjaga HAM, kita harus mulai dari diri sendiri, karena untuk menentang mereka kita harus menunjukkan Indonesia adalah negara yang paling menjunjung tinggi HAM, caranya dengan membina masyarakatnya.
Di satu sisi, Al-Habib Abdullah Awadh mengungkapkan hak-hak yang diakui, tapi tidak dipraktekkan di kehidupan nyata saat ini.
“Saya akan berfokus untuk membahas maqashid tunbri, yang mana maqasid tunbri ini dianggap sebagai permasalahan kerugian yang harus kita pahami, karena sekarang ini ada permasalahan yang banyak merugikan,” ungkapnya.
Terakhir, ia berharap semoga kita bisa memperhatikan lagi terkait HAM yang sekarang.
“Sesungguhnya seorang muslim sejati ialah yang menerapkan HAM sesuai dengan kenyataan, mari mengikuti seperti apa Rasulullah lakukan,” harapnya.
Wartawan: Kaldina