Home CERPEN Last School: Evolution of Death

Last School: Evolution of Death

18
0

Nama: Suci Tri Pratiwi
Jurusan: Pendidikan Bahasa Arab
Semester: I

Beberapa bulan setelah kejadian di SMA Hanseong, dunia semakin kacau. Pulau Jeju yang menjadi zona karantina kini dipenuhi dengan penyintas, tetapi wabah virus terus menyebar ke daratan.

Pulau Jeju, tempat zona karantina, awalnya tampak sebagai tempat aman. Namun, suasana berubah ketika Da Eun dan Jung Ho-jin, yang penasaran dengan keadaan di luar karantina, memutuskan untuk melarikan diri secara diam-diam. Mereka ingin melihat langsung situasi yang sebenarnya. Mereka berjalan hati-hati, menghindari patroli militer dan zombie.

Serangan Tiba-Tiba
Saat mereka berjalan di sebuah gang, tiba-tiba mereka diserang oleh sekelompok zombie. Keduanya terkejut dan tidak siap. Dalam kekacauan, Da Eun digigit zombie di lengannya. Jung Ho-jin berusaha menyelamatkannya, tetapi malangnya dia sendiri tewas dalam proses penyelamatan tersebut.

Sementara di zona karantina
Militer mengungkapkan keberadaan “setengah zombie” (Hybrid), makhluk seperti manusia yang terinfeksi tetapi tetap memiliki kesadaran. Hybrid ini, meskipun cerdas, dianggap sebagai ancaman karena bisa mengendalikan zombie biasa.

Pulang dengan luka
Da Eun yang berhasil melarikan diri dari kejaran zombie, tetapi harus meninggalkan Jung Ho-jin yang sudah berubah menjadi zombie. Dia pulang ke tempat persembunyian dengan hati berat dan luka fisik.

Sementara itu Soo Yeon dan Ji Eun terkejut melihat Da Eun kembali sendirian. “Di mana Jung Ho-jin?” tanya Soo Yeon dengan khawatir. Da Eun hanya menunduk, tidak mampu berbicara. Ji Eun memeluknya, “Apa yang terjadi?” Da Eun menyembunyikan luka gigitan zombie di lengannya.

Da Eun yang merasa bersalah dan takut mengungkapkan kebenaran tentang gigitan zombie. Dia takut ditinggalkan atau dibenci teman-temannya. Sementara itu, Soo Yeon dan Ji Eun mencari Jung Ho-jin, tanpa mengetahui nasibnya yang tragis.

Perintah Baru
Di Pulau Jeju, Soo Yeon, yang kini menjadi bagian dari pasukan penyelamat militer, menerima perintah baru: menyusup ke SMA Daehan di Busan, tempat pertama kali Hybrid ditemukan. Sekolah itu kini menjadi sarang zombie dan Hybrid.

Sementara itu, Ji Eun, yang telah bergabung dengan para penyintas sipil, menyadari bahwa Hybrid mungkin adalah kunci untuk menyelamatkan umat manusia. Dia mulai mencari cara untuk berkomunikasi dengan mereka.

Da Eun, yang selama ini terlihat lemah, kini menunjukkan perubahan dramatis setelah digigit zombie. Dia menjadi lebih kuat, lebih cepat dan memiliki kekuatan mirip Hybrid. Dia menyadari perubahan dalam dirinya, merasakan kekuatan baru yang tak terbayangkan sebelumnya. Namun, kesadaran ini dibayangi rasa takut dan ketidakpastian tentang masa depan dan identitasnya.

Di akhir episode, militer menyerbu Pulau Jeju, mengumumkan bahwa semua Hybrid yang ada harus dibunuh, termasuk Da Eun.

SMA Daehan
Soo Yeon dan pasukan penyelamat tiba di SMA Daehan. Sekolah ini penuh dengan zombie yang lebih agresif dan terorganisir, tampaknya dikendalikan oleh seorang Hybrid bernama Lee Min Ho, mantan ketua OSIS yang kini menjadi pemimpin para Hybrid.

Lee Min Ho memperingatkan Soo Yeon bahwa manusia tidak akan pernah menerima Hybrid, meskipun mereka ingin berdamai. Dia menawarkan kerja sama untuk menghentikan zombie biasa, tetapi Soo Yeon menolaknya.

Di sisi lain, Ji Eun berhasil menyusup ke SMA Daehan dan mulai memahami bahwa Hybrid memiliki kode etik mereka sendiri—mereka hanya membunuh manusia yang menyerang mereka terlebih dahulu.

Konflik pecah ketika militer tiba-tiba menyerang sekolah tanpa memperingatkan Soo Yeon, membantai zombie dan Hybrid tanpa pandang bulu.

Pengkhianatan di Pulau Jeju
Kembali ke Pulau Jeju, Da Eun menyadari bahwa militer telah memanfaatkan para penyintas sebagai umpan untuk menarik zombie dari daratan. Ia mulai meragukan niat militer dan memutuskan untuk melarikan diri.

Namun, militer mengetahui keberadaannya dan menjadikannya target utama. Da Eun akhirnya bertemu dengan Ji Eun, yang membantunya kabur dari zona karantina.

Di tengah pelarian, mereka bertemu dengan seorang ilmuwan misterius bernama Dr. Kang Seo Jin, yang mengungkapkan bahwa Hybrid sebenarnya adalah hasil dari eksperimen rahasia pemerintah yang gagal.

Kota yang Hilang
Soo Yeon, Ji Eun, dan Da Eun akhirnya bersatu di tengah kota Busan yang penuh zombie. Namun, hubungan mereka tegang karena perbedaan pandangan:

Soo Yeon ingin menghentikan Hybrid karena menganggap mereka berbahaya.
Ji Eun percaya bahwa Hybrid bisa menjadi penyelamat.
Da Eun mulai merasa dirinya kehilangan kemanusiaan dan takut menjadi monster sepenuhnya.

Saat mencoba mencari jalan keluar, mereka menghadapi Lee Min Ho, yang menawarkan perjanjian: Hybrid tidak akan menyerang manusia jika manusia berhenti memburu mereka.

Namun, sebelum keputusan dibuat, militer menyerang kota dengan bom biologis yang menciptakan mutasi zombie baru yang lebih mematikan.

Zona Abu-Abu
Kota Busan menjadi medan perang antara zombie, Hybrid, dan militer. Di tengah kekacauan, Soo Yeon akhirnya menyadari bahwa militer tidak peduli pada penyintas. Mereka hanya ingin menghancurkan semua makhluk yang terinfeksi, termasuk manusia yang masih hidup di Busan.

Konflik besar terjadi ketika Dr. Kang mengungkapkan bahwa Da Eun adalah Hybrid generasi pertama, yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan zombie biasa. Da Eun harus memilih:

Menggunakan kekuatannya untuk membantu militer menghancurkan Hybrid, meskipun itu berarti membunuh dirinya sendiri.
Atau memihak Hybrid untuk melawan militer.

Soo Yeon, yang masih melihat Da Eun sebagai sahabatnya, memutuskan untuk melindunginya meskipun itu berarti melawan militer.

Pengorbanan Terakhir
Dalam pertarungan klimaks, Lee Min Ho dan Da Eun bekerja sama untuk menghentikan militer yang mencoba menggunakan bom biologi generasi kedua yang dapat memusnahkan semua bentuk kehidupan di Busan.

Namun, Da Eun menyadari bahwa satu-satunya cara menghentikan mutasi virus adalah dengan mengorbankan dirinya untuk menghancurkan bom.

Soo Yeon dan Ji Eun mencoba menghentikannya, tetapi Da Eun berkata:
“Jika aku tidak bisa hidup sebagai manusia, biarkan aku mati sebagai manusia.”

Dengan air mata, Soo Yeon dan Ji Eun menyaksikan Da Eun mengorbankan dirinya. Bom berhasil dihancurkan, tetapi Busan sepenuhnya hancur.

Awal Baru
Beberapa bulan kemudian, Soo Yeon dan Ji Eun kembali ke Pulau Jeju, di mana mereka mulai membangun kembali komunitas penyintas. Namun, ancaman baru muncul: militer mengumumkan bahwa mutasi generasi ketiga telah muncul, menciptakan zombie yang lebih cerdas dan hampir tidak terkalahkan.

Soo Yeon menatap ke cakrawala, berbisik:
“Ini belum berakhir”

“Ketika dunia melawan kegelapan, manusia harus memutuskan: bertarung bersama atau saling menghancurkan?”

Previous articlePerburuan Jam Malam
Next articleTeduh di Bawah Pohon Siang itu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here