Home CERPEN Pengorbanan Tak Ternilai

Pengorbanan Tak Ternilai

21
0

Nama: Ismail
Jurusan: Pendidikan Bahasa Arab
Semester: I

Suatu ketika hiduplah seorang anak yang bernama Widya..
Wanita tersebut menceritakan sebuah kisahnya,dari kecil hingga dewasa…

Ia menjelaskan kehidupannya, bahwa yang namanya hidup ini bisa berubah dan terus berdoa dan berusaha.

Sewaktu kecil, ayah dan ibunya hanyalah seorang pemulung.. ia bercerita kalau dulu, saat ia masih kecil, ia pernah dimasukkan ke dalam gerobak oleh ayahnya, untuk mencari botol botol bekas dan lain lainnya..

Semasa kecil wanita tersebut sering di tanya oleh beberapa orang,
apakah ia tidak malu, wanita tersebut dengan lantang mengatakan:

“Bahwasanya dirinya tidak pernah merasa malu sedikitpun, karena apa yang di lakukan oleh ayah dan ibunya ialah bentuk tanggung jawab atas Kedua orang tua Kepada seorang anak..

Wanita tersebut juga mengatakan, aku tidak pernah merasa malu sedikit pun, bahkan aku merasa bangga sama ayah dan ibu, karena mereka berdua telah berusaha merawat dan mendidik aku..

Namun kebahagiaan itu tidak berselang lama, saat widya berusia 10 tahun,Widya menjadi seorang anak yatim-piatu, karena di tinggal meningal dunia oleh kedua orang tuanya..

Pada saat itulah dimna Widya merasakan yang namanya kesendirian dan kehancuran karena kedua sosok yang sangat ia sayangi lebih dulu meninggalkannya..

Widaya mengakui bahwa dirinya sangat rapuh atas kepergian orang yang paling ia sayangi, tapi ia sadar, “Allah LEBIH SAYANG KEPADA MEREKA BERDUA, ALLAH AMBIL MEREKA BERDUA SAAT AKU MASIH BERUSIA 10 TAHUN YANG PADA SAAT ITU MASIH MEMBUTUHKAN RASA KASIH SAYANG DARI KEDUA OARANG TUA”..

Setelah kepergian kedua orang tuanya,widya harus menjalani kehidupannya dengan sendirinya, layaknya seperti kapal yang sedang di terjang ombak yang sangat besar..

Ia berusaha sekuat tenaga agar bisa bertahan hidup, ia sadar waktu ini terus berjalan, hingga akhirnya tumbuh besar dan lulus dari sekolahnya…

Saat lulus sekolah, di momen bahagia itulah ia hanya memandang teman teman yang lain, yang sedang merayakan kebahagiaan nya dengan kedua orang tuannya, dengan menahan rasa sakit yang begitu mendalam…

Setelah lulus sekolah, ia bekerja sebagai bersih bersih di salah satu sekolah, dengan gaji sebesar Rp 500 ribu, gaji tersebut ia bayarkan untuk membayar kosnya dimana ia tinggal sekarang, sebesar Rp 350 ribu, dan sisa nya ia belikan keperluan kehidupan nya..

Tak sampai disitu, ketika di pertengahan bulan, Widya sama sekali tidak mempunyai uang sepeserpun, yang membuat ia sedih dan meneteskan air mata, Namum widya tidak pernah berhenti dan menyerah, ia selalu bersyukur atas apa yang ia lewati dengan penuh perjuangan…

Suatu ketika, saat Widya tidak ada uang untuk membeli makanan, ia merasa sedih, dan pada saat itu juga ia merasa ingin pergi ke toilet umum, yang pada saat itu juga ia melihat harus membayar nya dengan uang, tapi ia tidak mempunyai uang, ia merasa sangat sedih sekali, dengan rasa berani dengan menetaskan air mata, ai memohon kepada penjaga toilet tersebut agar bisah di izinkan sebentar masuk ke dalam toilet, dengan raut wajah yang penuh air mata, akhirnya si penjaga pun mengizinkannya masuk ke dalam toilet tersebut..

Setelah selesai dari toilet tersebut, Widya sadar, betapa kerasnya kehidupan, Widya pun bertekad mengubah nasibnya..

Dengan tekad dan usaha kerja kerasnya, dapat membuahkan hasil, ia mendapatkan pekerjaan yang bisa merubah nasibnya..

Dirinya bercerita, bahwa ia bekerja dari pagi hingga malam, dan itu terus terulang…

Berkat kegigihannya dan kerja kerasnya, ia merasa sangat senang dan bisa membeli rumah sendiri, dan bisah membeli apa yang ingin ia dapatkan selama ini..

Namun, setalah sampai di titik ini, Widya tidak pernah lupa bersyukur, atas apa yang telah ia lalui selama ini hingga ia bisa merubah nasibnya..

Tamattt…

Pesan dari cerpen ini ialah:

“Selalu ingat kesusahan kita di masa lalu agar kita tidak lupa bahwa hal sekecil apapun itu sudah cukup untuk kita bersyukur

Previous articleHarapan kepada Pemimpin Baru
Next articleJangan Menyerah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here