Nama: Marlo
Jurusan: Informatika
Semester: I
Di balik gemerlap kota yang megah,
Tersimpan tangis yang tak pernah ramah.
Mereka yang hidup dalam kegelapan,
Dipaksa bertahan di tengah ketidakadilan.
Istana berdiri, menjulang tinggi,
Sementara gubuk retak menanti mati.
Kata-kata manis para pemimpin,
Hanya janji kosong yang tak pernah terjamin.
Mereka berbicara soal kemakmuran,
Namun lupa pada tangis di sudut jalan.
Mereka bicara soal kebijakan,
Namun rakyat kecil tercekik beban.
Anak-anak miskin mengais harapan,
Di antara sampah dan tumpukan impian.
Orang tua renta menunggu keadilan,
Namun suara mereka lenyap di keramaian.
Kehidupan ini penuh paradoks,
Yang kaya bertambah, yang miskin terperosok.
Dimana letak hati nurani,
Ketika keadilan mati di bumi ini?
Wahai pemimpin, dengarlah jeritan,
Rakyatmu menangis dalam kesunyian.
Bangunlah dunia yang penuh kasih,
Bukan hanya untuk mereka yang berlimpah sedih.
Mari kita suarakan bersama,
Agar dunia kembali merasa.
Keadilan untuk semua insan,
Bukan hanya untuk mereka yang berkecukupan.