Oleh: Agitya Deliya Pasya
Wartawan LPM Qalamun
Pemilik senyuman manis yang menenangkan hati,
setiap tatapanmu membuat dunia terasa terhenti.
Senyummu hadirkan perasaan cinta yang abadi di hati.
Berharap takdir membawa pertemuan kembali,
agar kutatap keindahan yang lama kunanti.
Namun, saat langkah kita bersisian,
hatiku gelisah, detak jantungku tak beraturan.
Dia tahu ada rasa yang tertanam dalam diri,
namun mungkin aku bukan yang dinanti.
Hanya dihargai, bukan untuk dimiliki,
mungkin itu takdir yang tak pernah kupilih.
Kini, kusandarkan semua cinta pada Sang Pemilik Hati,
biarlah waktu yang menentukan akhir cerita ini.
Apakah cinta ini hanya kenangan yang terpatri,
atau abadi, menjadi kisah yang tak terhenti.