Nama : Muhammad Izzul Islam
Prodi : Ekonomi syariah
Semester : 3
Dia berbeda dari ku
Dia bisa tak sejalan dengan ku
Tapi mengapa iya lebih tau dari ku
Ataukah aku terjatuh
sampai tak sedikit pun aku mengingatmu? Tuhan.
Sungguh seberapa durhaka nya diriku kepadamu? sampai Engkau memberi tau pesan itu melaluinya.
Langit saat ini seakan mengetahui diriku sedang bersedih
berjalannya awan hitam kearahku
seakan tak ada lagi kecerian yang datang menghampiriku.
Hanya jendela kamarku yang dapat memberitahu situasi itu, tingginya pohon cemara seakan menggambarkan keinginanku, yang mungkin sesaat lagi akan basa dan tak mekar layaknya cemara yang berada di hadapanku
Basa dan tertetesi butiran-butiran air yang tak kutau kapan berhenti.
Seseorang memang tak mampu menahan kesendirian
menduga kepergian
Dan menahan perpisahan.
Egosinya diriku? Mengharuskan mereka selalu membuatku, tersenyum bahagia, mengisih kesendirian, menutupi luka tersayat duri kehidupan.
Apakah ini adil bagi mereka? apakah ini setara dengan apa yang mereka perbuat kepadaku.
Kurasa tidak! Namun hal ini mereka buat dengan ikhlas. Benar kata pepatah, kami semua adalah satu tubuh yang menyatu, jika ada sakit satu anggotanya maka seluruh tubuh itu merasakan sakitnya.
Satu hal yang belum kudapatkan titik terangnya dari banyaknya mereka mengapa aku harus merasakan kesendirian itu apakah mereka kurang untuk menghiburku, apakah canda tawa leluconnya kurang membuatku senang? mengapa! Dan mengapa?.
Mungkinkah aku yang belum menyatu dengan mereka? ataukah aku belum mencintai mereka dengan ketulusanku! entah dalam otakku masih terus bertanya tentang hal itu.