Nama: Moh. Afraim
Jurusan: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Semester: I
Terpukau rasa cemburu buta, yang tak pernah melihat arti cinta.
Rasa ingin mengenal dirangkai sanubari terdalam.
Terletak pada wadah, yang menampung tangisan kecil
Yang disebut hati.
Pikiran yang ramai, terus berisik dalam keadaan buta.
Terimakasih yang sempat hadir, didalam sampul ceritaku, hingga diriku sempat sadar atas segala rasa salah yang dalam mencintaimu.
Ku beranikan diri, untuk memutuskan rasa kagumku kepadamu.
Tanpa menyadari, bahwa sadar diri itu penting dalam sebuah kisah indah yang terlintas.