Nama: Musfira Fahma Amalia
Jurusan: Perbandingan Mazhab
Semester: I
Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri tercinta Rasulullah SAW, adalah sosok yang mencerminkan keanggunan sejati seorang muslimah. Dalam setiap langkahnya, beliau memadukan kekuatan iman dengan kelembutan jiwa, melukiskan kesederhanaan yang sarat makna. Kehidupan beliau adalah harmoni yang indah antara dunia dan akhirat di mana cinta kepada keluarga tidak mengurangi ketaatan kepada Allah, dan kepedulian kepada umat tetap dihiasi dengan kerendahan hati.
Setiap perbuatannya adalah puisi yang ditulis dengan ketulusan, dan setiap doa yang terucap adalah melodi yang menggema hingga ke Arsy. Namun, di era modern, muslimah menghadapi tantangan yang kompleks—dari tren hijab, media sosial, hingga konsep kecantikan. Bagaimana kita, sebagai muslimah, dapat meneladani cahaya keteladanan beliau sambil menghadapi dinamika zaman tanpa kehilangan esensi ketaatan kepada Allah?
1) Hijab adalah Simbol Kehormatan dan identitas Muslimah.
Allah Swt berfirman
Dan hendaklah Mereka menutupkan Kain Kerudungnya Ke dadanya, dan Jangan Menampakkan Perhiasanya(Q.S an nur: 31
dari ayat Kita bisa Melihat esensi (Yang Sebenarny dari hijab, hijab adalah Perintah allah bahwa Yang bertujuan Mempertegas identitas Sebagai Muslimah. Namun di era Modern hijab Seringkali dipandang bagian dari Fhasion Yang Mengutamakan gaya daripada esensinya, kita Melihat tren hijab yang dililit di lehar, pakaian ketat yang Menunjukkan Lekuk tubuh, atau bahkan hijab yang dihias Sehingga Menghilangkan esensi Kesederhanaannya.
Sebagai Muslimah, Kita Perlu memahami bahwa Hijab bukanlah Sekedar Kain. Melainkan ia adalah Ibadah, dan Tugas Kita Sebagai Muslimah adalah Mengajak Sesama Muslimah untuk Kembali Merenungi esensi hijab Sebagai Penjaga aurat dan Simbol Kehormatan
2) Media Sosial dan Cadar
Fenomena Muslimah di Medsos bercadar yang dengan Menggunakan makeup Yang Mencolok telah Menimbulkan berbagai Pandangan, ada yang Memandang Sebagai Kontradiksi dan ada yg Memandang itu Sebagai Sarana dakwah, dalam hal ini Kita Melihat Pada akhlak Sayyidah fatimah, yang tidak melihat dan dilihat oleh Laki Yang bukan Mahromnya dari Sinilah Saya berpendapat bahwa Sebagai Muslimah Seharusnya kita meneladani akhlah Sayyidah Fatimah
Jika Memang Ingin berdakwah, Maka berdakwah dengan melalui suara dan tulisan, seperti ustadzah halimah alaydrus yang dimana beliau menyebarkan agama tapi dengan meneladani akhlak sayyidah Fatimah
atau boleh juga dengan, Memakai Cadar, dan Make Up yang dipakai natural aja, agar Supaya tidak Menghilangkan esensi Kesederhanaan
3) Makeup dan Keindahan Menghargai Fitrah dengan batasan Syariat
Ä°slam tidak melarang Keindahan, bahkan Menganjurkan Muslimah untuk Merjaga diri dan tampil rapi, Namur Keindahan itu harus tetap sesuai Syariat
Allah berfirman
Dan janganlah mereka menampakkan Perhiasan darinya kecuali yang biasa tampak darinta (Q.s An-Nur: 31)
Kita Sebagai Muslimah Ketika Memakai Makeup Perlu mempertimbangkan Konteks dan niat di ruang Publik atau Medsos, Makeup dan berlebihar dapat Memancing Perhatian yang tidak di inginkan, tetapi yang diinginkan, tetapi dalam ruang, Privat Seperti untuk Suami, hal ini sangat dianjurkan.
Belajar dari Sayyidah Fatimah, Harmoni antara Ketaatan dan Kesederhanaan
Sayyidah Falimist menunjukkan bahwa keindahan sejati terletak pada ketaatan dan kesederhanaan, beliau menjalani hidup dengan penuh qanaah Kesederhanaan bahkan dalam kondisi ekonomi Yang Sulit, Ketika beliau diminta memilih antara Permintaan duniawi atau akhirat, beliau Selalu Mendahulukan Ridha allah
Darı beliau Kita belajar bahwa Keindahan Seorang muslimah terletak bagaimana ia menjaga kehormatan dan akhlaknya.muslimah modern dapat menjadikan beliau sebagai pedoman untuk menemukan keseimbangan antara gaya hidup kontenporer dan nilai syariat
Keteladanan Sayyidah Fatimah adalah Cerminan kesempurnaan akhlak yg dapat Jadi Panduan bagi Muslimah Modern, dalam Menghadapi tantangan Seperti gaya hijab yang tidak syar’i, Cadar di Media Sosial yang terkesan hanya memgutamakan fashion atau Makeup yg berlebihan, Kita perlu kembali kepada esensi ajaran islam : Niat yang tulus, akhlak yang mulia, dan ketaatan kepada allah
Dengan Pendekatan Yang Penuh Hikmah, Kasih Sayang dan Edukasi, Muslimah dapat berkembang Menjadi Pribadi yg mencerminkan
Keindahan islam seperti dicontohkan sayyidah fatimah az zahra.