Home KAMPUS Kegiatan Wajib Mahasiswa KIP Dihapus Sementara, Kampus Siapkan Pengganti

Kegiatan Wajib Mahasiswa KIP Dihapus Sementara, Kampus Siapkan Pengganti

124
0

PALU, LPMQALAMUN.com – Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama UIN Datokarama Palu, Dr. H. Faisal Attamimi, S.Ag., M.Fil.I, memberikan penjelasan terkait ditiadakannya kegiatan wajib bagi mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Menurutnya, selama masa efisiensi, kegiatan wajib memang ditiadakan sementara dan pihak kampus tengah menyiapkan program pengganti yang menyesuaikan dengan kebutuhan serta visi misi kampus.

“Pokoknya selama efisiensi itu, untuk sementara tidak ada kegiatan wajib. Mungkin akan ada kegiatan pengganti yang lain, tapi masih diurus. Rektor kan sengaja kumpulkan, tapi mekanismenya akan diatur kemudian,” jelasnya saat diwawancarai oleh Kru LPM Qalamun, Rabu (21/05/2025).

Ia juga menyebut bahwa kegiatan pengganti akan diarahkan untuk mendukung pengembangan diri mahasiswa, terutama dalam hal kewirausahaan dan semangat akademik.

“Akan ada pengganti. Kemarin kan Pak Rektor sudah sampaikan waktu dikumpul itu, ada gagasan untuk mengumpulkan. Kita mungkin akan memberi motivasi kepada mahasiswa yang KIP, termasuk hal-hal yang diperlukan terkait dengan visi misi kampus, terutama misalnya soal kewirausahaan. Itu kan penting. Nanti soal dananya bagaimana, itu nanti akan diusahakan oleh pimpinan bagaimana caranya,” tuturnya.

Faisal Attamimi menegaskan bahwa keterbatasan dana menjadi hambatan utama dalam pelaksanaan kegiatan. Bahkan, menurutnya, bukan hanya mahasiswa yang terdampak, tetapi juga dosen dan unit lainnya.

“Karena dananya kan jelas tidak ada, makanya tidak bisa lagi. Jangan kan mahasiswa KIP, dosen-dosen saja banyak yang tidak melaksanakan kegiatan karena dananya diambil semua ke pusat, diblokir lah, tidak dicairkan. Termasuk dana kegiatan itu. Dana kegiatan itu kan diambil dari selisih pembayaran UKT. Misalnya UKT-nya dari Rp2,7 juta dan akhirnya dibayarkan Rp2,4 juta nah selisihnya itu yang diambil dan dibuatkan kegiatan. Tapi sekarang tidak bisa karena terblokir semua,” katanya.

Menutup penjelasannya, Warek III mengaku tidak mengetahui adanya perbedaan dana transportasi yang diterima mahasiswa penerima KIP.

“Ya setahu saya sama. Saya malah tidak tahu posisi, karena setahu saya setiap angkatan itu kan tergantung ketersediaan dananya,” ujarnya.

Wartawan: EL, Kapita, Alister, Ayana

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here