PALU, LPMQALAMUN.com – UIN Datokarama Palu melaksanakan Rapat Kerja (Raker) untuk pelaksanaan program tahun 2024, pada Kamis (15/02/2024) di Swiss-Belhotel Silae Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari sejak tanggal 15-17 Februari 2024 ini, mengusung tema “Transportasi UIN Datokarama Palu Menuju Indonesia Emas 2045”.
Raker tersebut dibuka langsung oleh Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Lukman, S. Thahir, M.Ag yang ditandai dengan pemukulan gong dan diikuti 155 peserta dari seluruh jajaran rektorat, fakultas, jurusan, hingga organisasi kemahasiswaan.
Ketua Panitia, Prof. Dr. Hamlan mengatakan bahwa, kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan paradigma atau mindset seluruh jajaran sekitar akademik UIN Datokarama Palu.
Dalam rangka pengembangan tata kelola akademik, perencanaan keuangan dan apapun yang berkaitan dengan aktivitas kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi UIN Datokarama Palu.
“Yaitu melakukan proses sinkronisasi antara perencanaan keuangan dan kebutuhan pelayanan sehingga prosesnya dilakukan melalui Raker tingkat fakultas, lembaga-lembaga, kepala unit dan rektorat masing-masing menyusun Prokernya untuk dijadikan bahan Raker di Universitas,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Senat Mahasiswa (Sema) UIN Datokarama Palu, Arrashiku Fil ‘Ilmi mengungkapkan, besarnya pengaruh kegiatan Raker untuk kemaslahatan kampus kedepannya.
Menurutnya, kegiatan ini sebagai landasan untuk menentukan langkah satu tahun kedepannya, dengan merangkul argumen dan ide pikiran yang lahir dari setiap kelembagaan kemahasiswaan.
“Kemudian hal tersebut dikolaborasikan dengan civitas akademika yang menjadi salah satu faktor terbesar untuk pergerakan yang sesuai dengan visi misi Rektor kedepannya yaitu kampus seribu mimpi,” ungkapnya.
Ia menyatakan, dari hal-hal kecil yang dikumpulkan di tataran mahasiswa, kemudian dibawa ke Raker Universitas, bisa menjadi satu poin yang penting agar bisa tersampaikan aspirasinya dari seluruh Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), yang diwakili oleh Ketua Sema dan Dema serta seluruh Ketua UKM.
Ia berharap setelah diadakannya Raker ini, harus ada pengawalan yang melibatkan seluruh pihak yang ada di kampus, baik dari dosen maupun mahasiswa.
“Supaya ini dapat terkontrol. Mungkin dari tahun ke tahun ada pengawalan, cuma tidak terlalu signifikan akhirnya matinya pergerakan mahasiswa, ketidakpedulian pihak birokrasi terhadap problem-problem,” harapnya.
Wartawan: Esok