Home PUISI Menanti

Menanti

21
0

Nama: Khairunnisa
Jurusan: Bimbingan dan Konseling Islam
Semester: I

Malam ini diksiku untukmu, Tuan.
Kehadiranmu bagai bayangan yang berjalan.
Entah mengapa rasa takjub masih dalam ingatan.
Kamu, tidak akan pergi kemana pun ‘kan?

Kamu terlalu tiba-tiba di sisiku.
Meredakan hidupku yang mengabu.
Melainkan kamu pintar merancang sesuatu.
Tuan, kenapa tidak dari dulu?

Tak menyangka kamu hadir mengiringi.
Sungguh ada dan nyata, bukan bayang lagi.
Setelahnya bukan badai, melainkan pelangi.
Sekarang pagi, aku terbangun dari ilusi ini.

Previous articleSocius
Next articleTakdir Menulis Kisah Kita

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here